Bupati Nelson Pomalingo Hadiri Peringatan 1 Abad NU di Taman Budaya Limboto

330
0

KABGOR (barometernewsgo.com)- Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menghadiri peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Taman Budaya Limboto, Sabtu (4/2).

Lantunan sholawat dzikir dan doa bergema di Taman Budaya Limboto yang turut dihadiri ribuan warga Nahdiyin yang berkumpul sejak sore hingga malam hari yang berdatangan dari ujung Boliyohuto hingga Telaga.

Peringatan yang penuh hikmad ini, juga dihadiri oleh para sesepuh dan Kiayai NU, Wabup Hendra Hemeto, Sekda Kab. Gorontalo Roni Sampit dan jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah Kab. Gorontalo.

Kegiatan ini juga ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda 1 abad atau 100 tahun NU yang dilakukan oleh Bupati Nelson Pomalingo, Wabup, Sekda dan unsur NU, Hi. Ali Pakaya hingga diikuti oleh para Kiyai lainnya.

Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo dalam sambutannya mengatakan, NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang tidak saja kiprahnya hari ini dirasakan tapi sejak awal Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan sampai sekarang mewarnai pemerintahan.

“Hari ini kita melihat berbagai hal dilakukan oleh organisasi Islam ini, baik bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi bahkan bidang politik pun mewarnai bangsa ini,” jelas Nelson.

Oleh karena itu, menurut Deklarator Provinsi Gorontalo ini, peringatan Satu abad organisasi dengan masa terbesar di Indonesia ini penting untuk dirayakan , selain dalam kerangka mengevaluasi apa yang berjalan selama 100 tahun ini, juga dapat menjadi modal dasar dalam rangka menjemput abad ke-2 menuju kebangkitan baru.

“Kiprah ini tidak saja dirasakan di Gorontalo tapi juga di seluruh bangsa bahkan juga mewarnai kehidupan Islam dunia yang saya kira terkenal dengan Islam Nusantara, Islam yang moderat,ini adalah langkah yang dilakukan NU,”terang Nelson.

Lebih lanjut dijelaskannya, di bidang pendidikan, Pemerintah Daerah dan masyarakat Kab. Gorontalo menyambut gembira peringatan satu abad NU sebagai momentum penting dan strategis dalam membangun masa depan bangsa.

Khusus di Kabupaten Gorontalo ungkap Bupati Nelson, terdapat beberapa pesantren yang terus didorong dan rata-rata hampir seluruh kecamatan sudah punya pesantren NU.

” Untuk itulah kiprah ini terus dilanjutkan pada abad kedua sebagai kebangkitan baru Indonesia dalam menjemput Indonesia emas 2025.” Tandasnya.

Selain itu, marwah perjuangan NU ungkap Bupati Nelson sejalan dengan visi yang dikembangkan Pemerintah Kab. Gorontalo, yaitu Kabupaten Gorontalo Gemilang Mandiri Menuju Masyarakat Madani.

Dengan kata kunci Madani tersebut, Pemerintah Kab. Gorontalo tidak sekadar membangun fisik, keilmuan, tapi juga ke_Ilahi_an.

Oleh sebab itu tandas Nelson lagi, saat ini sedang dirancang bagaimana desa-desa di seluruh Kabupaten Gorontalo ini menjadi desa yang madani tentunya salah satu indikatornya adalah religi yang dikembangkan disetiap desa.

Oleh karena itu harap Bupati Nelson, kiprah NU dapa terus mendorong desa madani sebagai salah satu wujud semangat perjuangan NU.

Diakuinya, sejak awal menjabat Bupati 7 tahun yang lalu, instrumen penting yang menjadi pilar pembangunan di Kab. Gorontalo adalah agama, pendidikan dan Budaya sebagai pilar peradaban yang sejalan dengan filosofi daerah Adat bersendikan Syara’ dan syara’ bersendikan Al-Quran.

Di penghujung sambutannya, Bupati Nelson menyampaikan Selamat dan sukses untuk warga Nadliyin yang memperingati 1 abad NU yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari 100 tahun lalu.

Tak lupa, Bupati yang berlatar belakang akademisi ini menyampaikan terima kasih atas antusias masyarakat Kab. Gorontalo menghadiri harlah 1 abad NU tahun ini, termasuk terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras melaksanakan kegiatan ini.

Diharapkannya, semoga kegiatan ini akan memberikan warna bagi Kabupaten Gorontalo khususnya dan provinsi Gorontalo pada umumnya.

“Dirgahayu Satu Abad Nahdlatul Ulama semoga sukses sesuai dengan tema yang dibuat untuk satu abad kedua menuju tempat kita yang baru Indonesia dan Gorontalo.” Tutup Nelson.(**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here