Sukses Gerindra Pohuwato di Pileg, Akankah Terulang di Pilkada 2024?

283
0

Oleh : Husain Tontowa | Direktur Media Albi Gorontalo

Pemilu legislatif 2024 di Kabupaten Pohuwato menghadirkan fenomena politik yang sungguh mengejutkan.

Disebut demikian, karena arah angin politik kejayaan tengah berkobar menghampiri Partai Gerindra yang seakan berkibar dengan penuh percaya diri.

Bahkan secara pelan dan pasti, Partai Gerindra saat ini, nampaknya mulai membuat keperkasaan politik Partai Golkar mulai rapuh dan memudar.

Indikatornya, meski dari segi jumlah kursi di DPRD Pohuwato, Golkar masih dominan, namun jumlah kursi tersebut berkurang secara signifikan.

Hal itu berbanding terbalik dengan Partai Gerindra yang justru meningkat dari 3 kursi menjadi 6 kursi dengan total perolehan suara mencapai 28 ribuan lebih.

Hal itu mengindikasikan, performance Partai Gerindra mulai kokoh, kuat dan terus mendapat tempat di hati masyarakat yang diprediksi bakal menggeser supremasi dominan Partai Golkar di Pohuwato selama ini.

Performance Partai Gerindra yang tengah berkibar tersebut, tidak terlepas dari keberhasilan kepemimpinan Bupati Saipul A. Mbuinga yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kab. Pohuwato.

Meski demikian, dalam dunia politik yang cukup dinamis akhir-akhir ini dan terkadang menghadirkan sisi lain yang tak pasti, maka sukses Partai Gerindra di Pileg 2024, tetap menyimpan seberkas tanda tanya besar, akankah Sukses di Pileg akan terulang di Pilkada November mendatang?.

Memang, ditinjau dari strategi dan pergerakan politik menghadapi Pilkada 2021 lalu dan Pileg 2024 tahun ini, kekuatan mesin Partai Gerindra tidak bisa diremehkan.

Hanya saja dalam pertarungan di Pilkada 2024, sudah pasti menghadirkan nuansa politik yang berbeda dengan Pilkada 2021 dan Pemilu 2024.

Dengan begitu, meski strategi dan pergerakan mesin politik Partai Gerindra telah menunjukkan ketangguhan dan kekuatannya di seluruh wilayah Pohuwato, namun para kader Partai besutan Presiden terpilih Prabowo Subianto ini, tetap patut waspada dan jangan sampai lengah.

Dalam dunia politik, antara ikhtiar, strategi dan pergerakan meraih kursi kekuasaan, tidak selalu bertumpu pada strategi yang berulang, diulang apalagi copy paste, melainkan harus dinamis mengikuti perkembangan politik yang selalu berubah cepat bahkan dalam hitungan detik.

Satu hal yang pasti, Partai Gerindra tidak boleh bersandar sepenuhnya pada keberhasilan perolehan suara Pileg 2024 hingga para kadernya menjadi “over confidence” dalam menghadapi Pilkada 2024.

Sebab, bisa saja muncul figur lain yang berpotensi menjadi rival sengit Saipul A. Mbuinga, termasuk mewaspadai munculnya wacana melawan “Kotak Kosong”.

Oleh karena itu, meski tengah berkibar dan tidak perlu berkoalisi, namun dalam menghadapi Pilkada November 2024 mendatang, Partai Gerindra rasa-rasanya tetap dituntut memberikan ruang bagi Partai lain untuk merapat, dengan menyediakan kursi Wakil Bupati ke figur lain dari partai yang berbeda.

Sebenarnya, dalam ranah politik menghadapi Pilkada 2024, Partai Gerindra bisa saja tampil menjadi “pemain tunggal” dengan unjuk kekuatan tanpa “menggandeng” figur calon Wakil Bupati dari Partai lain.

Namun lagi-lagi, politik sebagai sebuah seni, biasanya memainkan satu jenis alat musik akan memantulkan irama dan resonansi musik yang inharmoni yang terasa hambar dan tidak mendayu-dayu.

Artinya, secara politik, Partai Gerindra dan kefiguran Saipul A. Mbuinga memang harus diakui sangat sulit tergoyahkan pada Pilkada tahun 2024, namun kehadiran figur calon Wakil Bupati dari Partai lain dalam aspek ini, dapat dipandang sebagai salah satu upaya untuk menciptakan senandung perhelatan politik Pohuwato agar nampak ramai, seru dan mendebarkan.

Jika kekuatan partai politik dipetakan berdasarkan perolehan suara Pileg 2024, maka arah koalisi Partai Gerindra bisa saja mengarah pada 2 strategi rekrutmen calon Wakil Bupati. Yakni pertama, mengakomodir figur dari kader Partai politik yang masuk 5 besar perolehan kursi di DPRD. Apakah ke Nasdem yang berada pada posisi teratas perolehan suara di Pileg, ataukah ke Golkar atau PKB, PDIP atau ke Partai lainnya.

Yang sangat prospektif dan menguntungkan dalam konteks ini, adalah Partai Gerindra pada Pilkada kali ini, akan tampil sebagai “play maker” politik di Pohuwato yang membuat partai ini memiliki ruang gerak politik yang luas dengan posisi tawar yang sangat tinggi dan luwes.

Kedua, Partai Gerindra bisa juga menyasar pada figur calon Wabup dari birokrat senior di Pohuwato atau merekrut calon Wabup dari figur aktivis atau tokoh agama atau tokoh masyarakat.

Masyarakat Pohuwato dengan begitu, saat ini tengah menunggu langkah cerdas Partai Gerindra untuk mengulang sukses pada Pilkada 2024.

Strategi politik yang tepat akan menentukan, apakah Partai Gerindra akan terus berkibar menggeser keperkasaan Partai Golkar selama ini, ataukah sebaliknya akan tetap menjadi partai yang hanya cukup membayang-bayangi superioritas Partai Golkar di bumi Panua.

Yang jelas, meski figur Bupati Saipul A. Mbuinga sejauh ini sangat kuat dan tak tergoyahkan sebagai calon Bupati, namun tetap menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Selain harus memenangkan Pilkada, kemudian mencegah munculnya lawan “Kotak Kosong”, Partai Gerindra juga memiliki tantangan untuk mengamankan program-program Presiden terpilih Prabowo Subianto yang nota bene sebagai Ketua Umum DPP Gerindra.

Kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres Februari 2024 lalu, sejatinya menjadi spirit dan sumber motivasi bagi kader Partai Gerindra Pohuwato dalam merumuskan serta memformulasikan strategi politik cerdas yang elegan untuk selanjutnya mampu merebut supremasi kekuatan politik Partai Golkar di Bumi Panua.

Dengan kata lain, target pergerakan politik Partai Gerindra di Pohuwato secara politik, bukan hanya sekadar bagaimana memenangkan Pilkada November 2024, tapi juga, bagaimana menjadi pemegang supremasi politik di Pohuwato minimal dalam 5-10 tahun mendatang. Itulah yang sejatinya menjadi perspektif bersama bagi kader Partai Gerindra Pohuwato.

Sudah cukup rasanya 20 tahun lebih,Partai Golkar menjadi pemegang supremasi politik di Pohuwato dan kini saatnya “Mogandtiyapo” minimal 5 hingga 10 tahun mendatang.

Potensi politik itu sangat terbuka lebar bagi Partai Gerindra. Apalagi, mulai Oktober 2024, Prabowo Subianto sebagai Ketua DPP Gerindra berada di pucuk pimpinan nasional di Jakarta yang sejatinya menjadi sisi lain yang sangat prospektif, tidak hanya untuk kader Partai Gerindra secara politik, tapi juga menjadi angin segar bagi masyarakat dan bagi masa depan Pohuwato yang lebih baik.

Sukses tidaknya target politik saat ini dan ke depan, sangat bergantung pada performance kader Partai Gerindra dalam mengembangkan strategi politik, terutama bagaimana meyakinkan masyarakat Pohuwato, bahwa Gerindra mampu mempersembahkan karya-karya terbaiknya untuk masa depan Bumi Panua yang lebih baik.

Sinkronisasi program pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dan kemenangan. Dengan demikian, Partai Gerindra di Pohuwato tidak hanya kian berkibar, tapi juga akan berkontribusi dalam mengimplementasikan program-program pemerintahan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pohuwato.(***).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here