Wabup Suharsi Hadiri Kegiatan High Level Meeting TPID Provinsi Gorontalo

121
0

POHUWATO (barometernews.com)-Dalam rangka menjaga kestabilan inflasi Gorontalo menjelang hari besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1444 H, Pemerintah Provinsi Gorontalo melaksanakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo, Selasa, (13/06/ 2023).

Kegiatan itu berlangsung di ruang pertemuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo ini dihadiri langsung Pj Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, Kepala BPS Gorontalo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Kepala Bulog Gorontalo dan Bupati serta Wali Kota se-Provinsi Gorontalo.

Pj. Gubernur Ismail Pakaya menyampaikan, pada tahun 2022 Gorontalo mengalami inflasi sebesar 0,0 persen lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional 0,9 persen, sehingga Gorontalo masuk dalam peringkat ke 5 Daerah yang mengalami inflasi terendah dari daerah lainya, ini dapat dicapai melalui komoditi tomat,cabai, kangkung dan bawang merah.

Sementara itu, Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa didamping Kabag Ekonomi SDA, Suwartono Hulawa menjelaskan, kegiatan high level meeting yang dilaksanakan oleh Pemprov Gorontalo sangat diperlukan guna memantau dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan inflasi khususnya di Kabupaten Pohuwato.

“Saat ini situasi perkembagan harga di Pohuwato periode April hingga 9 Juni 2023 secara keseluruhan masih cukup stabil dengan komoditi penunjang diantaranya, tomat, cabai rawit, bawang dan ikan oci (nama ikan lokal) atau ikan selar kuning,” ucap Wabup Suharsi.

Lanjut kata Wabup Suharsi, Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato dalam pengendalian inflasi di Daerah melakukan beberapa hal yang diformulasi dalam beberapa program diantaranya melakukan program tanam pekarangan berupa cabai dan sorgun, melakukan penyaluran bibit sayur dan bibit ikan kepada para petani dan peternak.

Selanjutnya, penyaluran bahan pangan berupa beras, susu, gula, telur, minyak goreng dan bahan pangan lainya, melakukan pemantauan ketersediaan stok dan harga komoditi sebagai penyumbang inflasi, melaksanakan sidak di pasar dan distributo, melaksanakan pasar murah di 13 kecamatan, melakukan penyaluran voucer BBM melaui abang bentor dan nelayan.

“Kami juga melakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditi, seperti Parimo dan Manado, melakukan koordinasi antara tim pengendalian inflasi di tingkat provinsi dan di tingkat daerah sebagai salah satu penguatan dalam pengendalian inflasi, serta program SMS SEHATI (saya menanam sayur, sehat dan bergizi tekan inflasi),” pungkasnya.

Diketahui, keanggotaan TPID itu sendiri terdiri atas berbagai instansi pemerintahan daerah diantaranya, Kantor Bank Indonesia (KBI), Biro Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Bulog, BUMD, serta pihak terkait lainnya.(RH)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here