Hadiri Rakerda di BKKBN Provinsi, Wabup Suharsi Igirisa Paparkan Strategi Penurunan Stunting di Pohuwato

216
0

POHUWATO (barometernewsgo.com)-Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa mengakui bahwa sejak tahun 2017, Kab. Pohuwato dinyatakan oleh Pemerintah Pusat sebagai salah satu daerah Lokus Stunting di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh karena Pohuwato termasuk salah satu daerah dengan kasus Stunting yang cukup tinggi.

Berdasarkan hal itu, maka sejak tahun 2021, Pemerintah Kab. Pohuwato secara intensif terus menggalakkan program strategis percepatan penurunan Stunting yang berbasis partisipatif dan kolaboratif.

Hal itu dikemukakan Wakil Bupati yang sering dijuluki Srikandi Pohuwato ini, sesaat setelah menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo di Puri Manggis Hotel Aston Kota Gorontalo, Rabu (15/2).

Dijelaskannya, sebagai salah satu daerah yang dinyatakan oleh Pemerintah Pusat sebagai daerah dengan kasus Stunting sangat tinggi sekitar 34,6 persen pada tahun 2017, maka sejak era kepemimpinan Bupati Saipul Mbuinga dan Suharsi Igirisa (SMS) tahun 2021, Pemerintah Kab. Pohuwato mulai melakukan berbagai terobosan percepatan penurunan Stunting yang terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kecamatan Pemerintah Desa dan elemen di masyarakat lainnya.

Alhamdulillah berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam 3 tahun terakhir ini ternyata membuahkan hasil.

Hal itu, ungkap Wakil Bupati perempuan pertama di Pohuwato ini, dapat dilihat dari angka penurunan stunting di Kab. Pohuwato dari 34,6 persen pada 2017 tinggal 6,4 persen pada penghujung tahun 2022. Dengan begitu penurunan stunting di Pohuwato terbilang cukup tinggi yakni turun hingga 28 persen.

Keberhasilan tersebut ujar Wabup dari Partai Golkar ini, tidak terlepas dari kerja keras seluruh elemen, mulai dari OPD, Pemerintah Kecamatan dan Desa yang secara intens melakukan berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan upaya penurunan stunting.

Menurutnya, di setiap OPD, Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintah Desa setiap tahunnya memiliki alokasi anggaran khusus untuk penanganan Stunting.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pohuwato secara berkala terus melakukan evaluasi kinerja pemerintahannya terkait penurunan stunting sehingga dapat segera diketahui berbagai kelemahan dan kendala di lapangan yang nantinya menjadi acuan untuk melakukan pembenahan, perbaikan dan inovasi baru terkait penurunan stunting.

Di wilayah Kecamatan Dengilo, khususnya di Desa Karangetan misalnya, Wabup Suharsi Igirisa mencontohkan, sebagai wilayah yang tertinggi kasus Stuntingnya, pemerintah kecamatan dan desa melakukan inovasi membangun “Rumah Gizi” terintegrasi yang menjadi wadah bagi pemerintah melakukan penanganan Stunting secara komprehensif.

Melalui Rumah Gizi terintegrasi itu jelasnya, setiap hari anak-anak yang menderita Stunting dan kurang gizi mendapatkan penanganan, berupa makanan tambahan dan aspek lainnya yang berhubungan dengan penanggulangan stunting di wilayah ini.

Selain Rumah Gizi, Pemerintahannya juga mencanangkan inovasi berupa Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (GO TAAT), selanjutnya mencanangkan program Gerakan Kolaborasi Mengentaskan dan Mencegah Anak Stunting (GERBOS EMAS), inovasi GEBYAR SMS Sehat, membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat Kabupaten, kecamatan dan desa atau kelurahan.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga membentuk Tim Fasilitator Kecamatan Sehat dan masih banyak lagi program inovasi dan kegiatan yang berhasil dilakukan dalam 2 tahun Pemerintahan SMS, terutama yang terkait dengan program dan penurunan stunting di wilayah Pohuwato.

Yang jelas menurut Wabup Suharsi Igirisa, Pemerintah Kab. Pohuwato akan terus berkomitmen untuk melakukan percepatan penurunan Stunting melalui berbagai inovasi dan terobosan yang strategis dan tepat sasaran.

Menurutnya, komitmen percepatan penurunan Stunting, tidak sekadar dipandang sebagai manifestasi mewujudkan program pemerintah pusat, tapi juga sangat terkait erat dengan panggilan nurani dan kemanusiaan sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.(HT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here