Rektor UNG Beri Bantuan Fasilitas Pendidikan untuk Guru di Dusun Tumba

559
0

GORONTALO GEMILANG (barometernewsgo.com)-Selama ini peran universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi kerap dipertanyakan. Bak menara gading, kampus jarang terdengar kiprahnya di masyarakat terutama di desa-desa.

Namun, pengecualian bagi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), kampus terbesar di Gorontalo itu turun langsung dalam melakukan pendampingan inovasi pembangkit listrik melalui air atau picohydro di Dusun Tumba Desa Tamaila Utara Kabupaten Gorontalo.

Rektor UNG Edward Wolok menyampaikan bahwa ia sebelumnya dihubungi oleh Stafsus Menteri Desa untuk melihat inovasi di desa binaan UNG. Saat itu, Edwart langsung mengatakan bahwa Dusun Tumba memiliki teknologi picohydro.

“Saya ingat di Dusun Tumba ini sedang dikembangkan pembangkit listrik tenaga air picohydro langsung saya sampaikan ada pembangkit listrik itu inovasi teknologi yang outputnya adalah masyarakat Dusun Tumba yang semula tidak ada listrik akhirnya diterangi listrik,” kata Edwart, Senin (10/8).

Dengan demikian, kegiatan launching desa berinovasi di Dusun Tumba bisa terselenggara.

Tak hanya itu, Edwart juga memberikan dan mengupayakan berbagai fasilitas untuk Dusun Tumba seperti alat picohydro tambahan sebanyak 2 unit dari Kementerian Desa hingga jaringan internet.

“Lewat kegiatan ini alhamdulillah di Tumba sudah masuk jaringan internet. Apakah internet untuk acara ini? Maka selaku rektor, jaringan internet ini akan dipasang permanen di Dusun Tumba, berpusat di masjid dan di sekolah,” tutur dia.

Selain itu, Edwart selalu Ketua PGRI Provinsi Gorontalo juga memberikan bantuan untuk guru atas nama Ibu Zakia Lahani yang mengabdi di Dusun Tumba sejak tahun 2014.

“Saya kaget di dusun ini ada satu guru Ibu Zakia Lahani. Terima kasih pengabdian luar biasa orang Sidoarjo ngabdi di sini dari 2014,” ujarnya.

Adapun bantuan yang diberikan yakni 1 unit handphone untuk Ibu Guru dalam melakukan pembelajaran daring, 1 unit laptop, 1 unit LCD untuk pembelajaran bersama para siswa dan 1 unit genset listrik.

“Saya kasih 1 unit handphone untuk bisa melakukan online. 1 laptop untuk Ibu Zakia, 1 LCD untuk Ibu Zakia agar murid-murid dapat menyaksikan semua. Kalau listrik mati, kami kasih genset buat sekolah,” pungkasnya.(HT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here