Petugas Puskes Monano Ceroboh, Pasien Ibu Hamil Tua Meninggal

1024
0

GORUT CERIA (barometernewsgo.com)- Sungguh Memilukan Nasib keluarga Yamin Suleman (57) pasca 5 Bulan Anaknya Meninggal Utun Suleman (25) kini Anak Mantunya Iyan Ulfa Sari Baru, (23) 20 hari yang lalu di panggil sang khalid.

Utun Meninggalkan Seorang istri yang tengah hamil 3 Bulan, Kematian Utun sangat tragis yaitu Kena Setrum saat pemasangan kwh Meteran listrik di rumahnya sehingga membuat keluarga sangat bersedih Dan begitu Merindukannya apalagi seorang Istri yang lagi hamil yang Haus akan kasih sayang dan kepedulian Suami untuk Nafkah sehari hari harus ikhlas merelakan kepergian suaminya.

Sayang seribu kali sayang Sang Istri Iyan Ulfa Sari Baru warga Desa Tudi kecamatan Monano Tepatnya Tanggal 28 September 2019 yang saat itu Hamil Tua di datangi Seorang Petugas Puskes Monano Santi Uzulu di kediaman Mertuanya Yamin Suleman, Petugas tersebut Memaksa Korban untuk segra rujuk ke RS Zus Daerah Gorut, Ibu yang tengah hamil Tua tersebut Menolak karena sepengetahuannya usia kandungannya belum cukup 9 bulan demikian halnya Dukun Kampung/ Hulango juga mengisyratkan usia kandungan Ulfa baru memasuki 8 bulan Berjalan. karena permintaan di tolak akhirnya Petugas itu pergi, ternyata meski sudah dijelaskan soal usia kandungan, Petugas itu kembali lagi sabtu 29 September besoknya tapi kali ini Petugas itu dengan nada memaksa jika tidak bersedia rujuk ke RS Zus maka Ulfa harus menandatangani Surat pernyataan tidak akan menuntut jika ada sesuatu yang menimpa ibu Hamil Tua itu di kemudian hari, “ucap Santi petugas Puskes Monano.

Sebab menurut Santi usia kandungan Ulfa sesuai petunjuk Dokter sudah 9 bulan tiga Minggu,,oleh Ulfa sendiri belum ada tanda tanda bahkan Ulfa normal dan masih terus beraktifitas sebagaimana biasa.

Kerena di desak oleh petus puskes akhirnya tanggal 30 Ulfa Bersedia berangkat ke RS Zus dengan menggunakan Mobil Ambulance ditemani 2 petugas tanpa di temani oleh petugas yang memaksanya itu. Dari pihak keluarga Ulfa di temani Ke dua Mertuanya khususnya Yamin Suleman.

“Tibanya di RS Zus pada hari senin menurut pengakuan Yamin korban ini langsung di tangani oleh petugas RS tanpa Dokter, dan langsung di beri Obat perangsang, Malamnya jam 9 diberi Obat yang sama yaitu perangsang, Tiba jam 02.00 korban Melahirkan, “kata Yamin.

“Namun yang membuat saya heran Cara penanganan Petugas beda pada umumnya, kenapa mereka tidak cekatan dalam menangani Plasenta Bayi, Pada saat bayi keluar selang beberapa menit tiba tiba Anak mantu saya sudah dalam posisi diam, saya menyaksikan Ulfa tubuhnya tida lagi bergerak, saya curiga Ada masalah dengan Plasenta bayi makanya saya teriak teriak agar anak mantu saya di rujuk ke RS Dunda Limboto sebab Waktu itu di Ruangan Persalinan Bayi, Dokter yang bertugas tidak di tempat hanya yang ada mereka petugas petugas kebidanan, “ungkap Yamin.

Ternyata Pihak RS tidak menyetujui ke inginan saya, alasan mereka Menunggu Dokter, saya coba konpirmasi jawaban mereka Dokter jam 8 baru tiba Di RS Zus, di sisi lain Pasien yang juga istri dari anak saya ini dalam posisi Diam tidak bergerak dan akhirnya jam 6 Pagi anak mantu saya itu menghembuskan napas terakhir, dia sudah tiada tutur Yamin.

“Bayinya selamat namun ibunya meninggal, lengkap sudah penderitaan bayi ini,di saat masi dalam kandungan, ayahnya Meninggal, ketika lahir ibunya yang meninggal. Saya berharap agar tindakan petugas Puskes maupun RS tidak terulang lagi agar kelak tidak ada korban jiwa yang disebabkan ke tidak profesional Petugas Puskes dan Petugas RS, “Tutup Yamin sambil menangis.

Sementara itu di hubungi di tempat terpisah Direktur RS Zus Fenty Segaf Membenarkan soal Ibu yang melahirkan kemudian meninggal.

Fenty menjelaskan bahwa bayi tersebut plasentanya tidak keluar bersama bayi sehingga petugas kami segra melakukan penanganan dengan Memotong Plasentanya dan menyelamatkan bayi tersebut.

“Saya kira dalam detik detik penanganan Ibu Melahirkan kita di perhadapkan dengan resiko besar, dan petugas kami sudah melakukan tindakan yang cekatan dan tepat , dan kami berusaha semaksimal mungkin sebagai manusia kemampuan kami terbatas. Allah maha tahu semuanya, kami pun tidak menginginkan hal ini terjadi namun Tuhan berkehendak lain.

Persoalan petugas kami, Mereka sudah terlatih dan terbiasa melakukan penangan pada Ibu melahirkan jadi kami sudah berusaha untuk menyelamatkan nyawa ibu dan anaknya akan tetapi hasilnya hanya anak yang selamat ibunya tidak. Ungkap Fenty saat di hubungi oleh Barometer News.(MM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here