Desakan Muslub Kwarcab Pramuka Kabgor, Prof. Fory Naway: “Toduwolo” Jika Ada Sosok Lain

325
0

GORONTALO (barometernewsgo.com)-Menanggapi pemberitaan yang menyebutkan adanya puting beliung desakan Musyawarah Luar Biasa (Muslub) Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kab. Gorontalo, seperti dilansir Bharindo.co.id, Sabtu (7/6/2025, Prof. Fory Armin Naway yang saat ini menjabat periode kedua sebagai Ketua Kwarcab, mengaku tidak terkejut.

Menurutnya, informasi tentang pemakzulan dirinya di tengah jalan, sudah beberapa bulan ini terus berhembus.

“Sejak awal memang saya sudah mendengar ada beberapa oknum yang mulai turun ke ranting-ranting untuk menggalang kekuatan. Siapa saja orangnya sudah ada yang menginformasikan hal itu. ” jelasnya kepada awak media ini, Ahad (8/6/2025)

Bagi Prof. Fory Armin Naway, jika ada keinginan untuk Muslub dipersilahkan saja, asal dilakukan dengan cara-cara yang beretika, tidak dengan cara turun ke bawah bergerilya, mempengaruhi dan memprovokasi di bawah untuk membuat kegaduhan.

Dijelaskannya, untuk melakukan Muslub,tidak harus bermanuver, melainkan dengan cara menjunjung tinggi etika organisasi, salah satunya melalui komunikasi yang baik-baik. Paling tidak harus memperhatikan AD/ART organisasi.

Lagi pula ungkap mantan akademisi dari UNG ini, ia sama sekali tidak ingin ngotot mempertahankan jabatan Ketua Kwarcab hingga masa jabatan periode kedua sampai tahun 2027.

Jika memang sudah ada sosok lain yang ingin diposisikan untuk menempati jabatan Ketua Kwarcab Kab. Gorontalo, tidak menjadi persoalan. Semua itu bisa dikomunikasikan secara baik-baik.

“Menjadi Ketua Kwarcab periode pertama 2017-2022 dan 2022-2027, bagi saya adalah lahan pengabdian, namun jika tinggal 2 tahun ke depan saya tidak diinginkan lagi, ya silahkan, tidak masalah” ujarnya dengan tersenyum.

Sebagai seorang akademisi yang sudah hampir 2 tahun ini, terjun ke politik dan 2 periode menjadi Ketua TP-PKK, Prof. Fory mengaku, sudah sangat paham dengan fenomena dan kalkulasi politik, pemerintahan dan sebagainya.

“Jadi angin puting beliung itu, ada yang menghembuskan angin kencang, ada yang merancang untuk mencari-cari kesalahan supaya ada alasan untuk Muslub” tandasnya.

Meski demikian, Prof. Fory sekali lagi mempersilahkan diadakan Muslub jika sudah ada sosok lain, asal dilakukan dengan baik-baik, dengan cara-cara yang elegan, tidak dengan cara-cara yang kasar.

“Tinggal 2 tahun lagi periode kedua. Tapi nampaknya sudah ada yang kasak-kasuk, krasak-krusuk, tapi no problem. Saya cukup rasional dan memahami hal itu. Yang penting, selama 8 tahun pengabdian di Kwarcab, saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun persepsi dan penilaian orang kan berbeda-beda”ujarnya lagi.

Apapun penilaian dan sikap orang lain yang berusaha mendzalimi dirinya sekalipun, Prof. Fory Armin Naway mengaku berserah diri kepada Allah SWT, yang penting selama ini ia sudah berusaha yang terbaik. Jika ada yang berpenilaian lain, ia mengaku ikhlas dan berserah diri kepada sang Maha Mengetahui

“Ada Yang Maha Mengetahui, lagian bo dunia ini, kekuasaan dan jabatan tidak harus dikejar dengan menghalalkan berbagai macam cara, “debo tolalo” tandasnya bijak. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here