GORONTALO (barometernewsgo.com)-Prof. Dr. Hj. Fory Armin Naway, M.Pd, demikian nama lengkap Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Gorontalo ini. Paling tidak dalam sepuluh tahun terakhir, meski terlahir dari akademisi atau pendidik dan sebagai Guru Besar, namun di tengah masyarakat, namanya makin dikenal luas, karena kiprahnya di berbagai organisasi.
Sebutlah misalnya, Prof. Fory Armin Naway menjabat sebagai Ketua PGRI Kab. Gorontalo, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kab. Gorontalo, Ketua Dekranasda Kab. Gorontalo, Bunda PAUD Kab. Gorontalo bahkan Ketua PBSI Kab. Gorontalo, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab. Gorontalo dan seabrek kiprah di organisasi lainnya.
Dari sekelumit kiprah untuk guru dan perempuan Gorontalo ini, Fory Armin Naway boleh disebut merupakan sosok perempuan tangguh yang mampu melakoni multi peran sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri, sebagai akademisi dan aktivis yang kesemuanya itu mampu ia lakoni dengan elegan.
Benar ada ungkapan yang mengatakan, dibalik kesuksesan suami terdapat perempuan yang hebat.
Ia tidak hanya menjadi saksi pertama,tapi juga menjadi kunci keberhasilan sang suami Prof. Nelson Pomalingo yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda pertama Provinsi Gorontalo, Rektor UNG, Rektor UMGo, Bupati dan puluhan jabatan lainnya yang diemban sang suami yang berjuluk Sang Deklarator Provinsi Gorontalo selama ini di bumi Gorontalo.
Sementara itu, terkait dengan momentum peringatan HGN dan HUT PGRI ke-79 tanggal 25 November 2024, Prof. Fory Armin Naway menyebutnya sebagai momentum penting bagi guru untuk tetap merajut semangat kebersamaan, solidaritas dan soliditas seluruh elemen Guru dalam mengemban tugas yang mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurutnya, peran guru sangat penting dan strategis, apalagi saat ini memasuki era bonus demografi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Era bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045, termasuk Gorontalo Emas sangat bertumpu pada peran guru. Mengapa? Karena bonus demografi sangat terkait erat dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlahir dari bangku pendidikan dimana guru berkiprah di dalamnya. (NN)