Debat Pilgub Terakhir, Program Nelson-Kris Lebih Pro Rakyat dengan Paradigma Kepemimpinan Baru

230
0

GORONTALO (barometernewsgo.com)-Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Gorontalo, Rabu (20/11) sangat jelas terlihat, siapa calon pemimpin yang benar-benar tulus nan ikhlas untuk Gorontalo dan siapa calon pemimpin yang hanya sekadar ingin kembali berkuasa mempertahankan “status quo” dengan konsep dan paradigma berpikir yang lama.

Juga, pada debat kali ini, sangat nampak terlihat, mana calon pemimpin yang menawarkan konsep dan paradigma berpikir yang lama dan mana pemimpin yang menawarkan visi baru dengan paradigma baru membangun Gorontalo yang lebih progresif.

Yang menarik adalah penampilan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Patriot Gorontalo Nelson-Kris, yang tidak hanya tampil sederhana dan low profile tapi juga menawarkan konsep dan paradigma kepemimpinan baru untuk Gorontalo yang lebih baik.

Dari semua pemaparan para pasangan calon, Patriot Gorontalo Nelson Kris sangat nampak memperlihatkan diri sebagai pasangan calon yang sadar diri karena diusung oleh rakyat dan berasal dari suara hati rakyat.

Indikatornya dapat dilihat dari paparan visi-misi dan program Nelson-Kris yang sangat nampak lebih pro rakyat.

Program Nelson-Kris di sektor pertanian yang terintegrasi dengan sektor peternakan, perikanan dan agro industri merupakan indikator yang jelas,bahwa Paslon nomor urut 2 memiliki program yang lebih jelas dan terarah.

Demikian juga dengan program Nelson-Kris yang hendak mengembalikan kejayaan Gorontalo sebagai lumbung ternak yang hendak membenahi pusat peternakan di Wonggahu dan Dulupi di Kab. Boalemo sangat jelas memperlihatkan bahwa patriot Gorontalo lebih pro rakyat.

Program Nelson-Kris yang menitikberatkan pada sektor pendidikan dan pembangunan SDM Gorontalo, juga menjadi bukti, bahwa Paslon Nelson-Kris sangat paham dengan kondisi demografis Gorontalo yang masih membutuhkan keberpihakan.

Sementara program pembangunan di sektor pariwisata yang terintegrasi dengan UMKM dan ekonomi kreatif, menjadi indikator yang kuat, bahwa Nelson Kris memiliki program yang terarah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Gorontalo.

Tidak hanya itu saja, program ekonomi kreatif yang digagas Prof. Nelson yang menitikberatkan pada 3 jenis, seni, fashion dan kuliner menjadi sisi lain yang menunjukkan, bahwa Nelson-Kris hendak membangun Gorontalo berbasis data berdasarkan hasil riset dan penelitian sehingga diyakini akan mencapai sasaran yang jelas.

Menariknya lagi, satu-satunya pasangan calon yang menyatakan siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi dalam mengembangkan sektor-sektor vital yang diperuntukkan bagi masyarakat adalah Paslon Nelson-Kris.

Demikian halnya, satu-satunya pasangan calon yang memiliki solusi tentang pengelolaan pertambangan yang berbasis lingkungan yang selama ini menuai persoalan ternyata hanya Paslon Nelson-Kris nomor urut 2.

Di bidang pengembangan kerjasama atau kolaborasi dengan kawasan regional dan nasional sebagai konsekwensinya berpindahnya IKN ke Kalimantan, ternyata hanya Paslon Nelson-Kris yang menawarkan solusi yang konkrit, jelas dan terarah.

Tidak berhenti sampai disitu saja, satu-satunya pasangan calon yang menyatakan siap membangun networking pemerintahan yang bersinergi dengan Pemerintahan Kabupaten/Kota, kecamatan dan Pemerintahan Desa hanyalah Paslon Nelson-Kris nomor urut 2.

Dari sini dapat diperoleh gambaran, bahwa Nelson-Kris Nomor urut 2 sangat layak untuk diberikan amanah memimpin Provinsi Gorontalo.

Ungkapan Nelson-Kris pada sesi closing statemen yang hendak mengembalikan “khittah” perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo menjadi catatan penting bahwa Nelson-Kris tidak hanya memiliki tekad dan niat yang tulus untuk membangun Gorontalo, tapi juga paling paham tentang Gorontalo.

Hal ini sekaligus menjadi isyarat bahwa rakyat Gorontalo hari ini, harus bersatu dan bergandengan tangan untuk menjaga kebersamaan untuk “keluar” dan tidak terjebak lagi dari zona kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur era lama yang menawarkan mindset dan pola lama yang hanya menjadikan Gorontalo tetap terpuruk sebagai daerah 5 besar termiskin di Indonesia.(Alim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here