GORONTALO (barometernewsgo.com)-Mungkin banyak yang belum mengetahui, bahwa ternyata pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Patriot Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone nomor urut 2, dikawal oleh 2 tokoh mantan Panglima Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cukup dikenal luas di tataran masyarakat Gorontalo.
Kedua tokoh itu, yakni Dr. A.W Thalib mantan Sekretaris Daerah Kota Gorontalo di era pemerintahan Walikota Medi Botutihe yang menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Patriot Gorontalo Nelson Kris.
Sementara Ir. Hadidjah U Thayeb mantan Sekda Kabupaten Gorontalo selama 10 tahun menjabat sebagai Sekretaris Tim Pemenangan.
AW Thalib merupakan sosok yang berpengalaman dalam menghimpun kekuatan melakukan konsolidasi politik saat perhelatan demokrasi.
Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Senayan Jakarta.
Selain itu, selama 2 periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024, AW Thalib duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Daerah Pemilihan Kota Gorontalo.
Selama 2 periode di Deprov Gorontalo itu, AW Thalib duduk di Komisi I yang membidangi politik dan pemerintahan.
Sementara Ir. Hadijah U Thayeb merupakan birokrat senior yang memiliki performance birokrat yang sangat dihormati dan disegani, semasa mendampingi pemerintahan mantan Bupati David Bobihoe Akib dan Bupati Prof. Nelson Pomalingo di Kab. Gorontalo.
Sejarah juga mencatat, bahwa Hadijah U. Thayeb merupakan Panglima ASN Perempuan pertama di Gorontalo yang menjabat cukup lama selama 10 tahun lebih.
Hadidjah U Thayeb merupakan Insinyur Pertanian dari Unsrat Manado yang dikenal luwes dan cekatan dalam menyelesaikan berbagai persoalan pemerintahan selama ia menjabat Sekda.
Di sisi yang lain, kehadiran 2 tokoh ini dalam memperkuat barisan pemenangan Nomor Urut 2, menjadi sisi lain yang menarik, karena berhubungan dengan bergabungnya 2 kekuatan ” U Duluwo” Hulonthalangi-Limutu dan Limutu Hulonthalangi yang menjadi pelopor terbentuknya perserikatan U Duluwo Limo Lo Pohala’a di Gorontalo sejak abad XVI silam.
Tidak hanya itu saja, peran dan kedudukan “Sikili” atau “Dulutuli, istilah lain dalam Bahasa Gorontalo untuk jabatan Sekretaris Pemerintahan Pohala’a zaman dulu, mengandung 2 kekuatan tentang “U Motonggolipu” dan U Motoloadati dalam kerangka memuliakan negeri sebagaimana yang tertuang dalam istilah “Payu Limo Totalu Lipu Pe’i Hulalu.
Hal ini sekaligus menjadi isyarat tersirat, tentang siapa sebenarnya yang direstui oleh semesta untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo yang ternyata sinyal kemenangannya sudah mulai terkuak, melalui angka yang selalu mengandung angka 2. Semoga.(BMW-2)