KABGOR (barometernewsgo.com)-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gorontalo mencanangkan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR (Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi) di Wilayah Khusus dan Sosialisasi Cegah Stunting tahun 2024.
Kepala Dinas PPKB. Rismawaty Arsyad mengatakan, terselenggaranya kegiatan ini tindaklanjut kesepakatan yang dicapai dalam rapat KB-KR di Wilayah Kabupaten Gorontalo.
Meliputi gebyar intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di khususnya wilayah kategori transmigrasi.
“Pada hari ini berada di Desa Parungi, Kecamatan Boliyohuto dengan target 100 Akspektor. 50% diantaranya metode kontrasepsi jangan menengah,” kata Rismawaty.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, terkait pelayanan Kabupaten Gorontalo memiliki target KB baru 5.795, Capaian KB baru bulan Juni 3.721(64,21%)
“Sedangkan Jumlah PUS tahun 2024 sebanyak 70.496 dan capaian KB Aktiv Bulan Juni adalah 48.150 (68,24%),” lanjutnya.
Pada hari ini juga dilaksanakan Sosialisasi pendampingan Keluarga Beresiko stunting melaporkan bahwa.
Jumlah keluarga beresiko di Kabupaten Gorontalo terus menurun sejak 2021 dari 46083 atau 64,7% dari keluarga sasaran.
Kurun waktu Tahun 2022 turun menjadi 30522 atau 43,0% dari keluarga sasaran dan di tahun 2023
Tinggal 25715 atau 35,6%.
“Dari jumlah 25715 keluarga beresiko stunting, sebanyak 20497 KK tidak memiliki akses jamban layak dan 2290 KK tidak memiliki Akses Sarana Air Minum Layak,” jelas Rismawaty.(BMW-4)