Pemerintah Diminta Turun Tangan, Petani di Paguat Mengeluhkan Pupuk Bercampur Batu

866
0

POHUWATO (barometernewsgo.com)-Isu pupuk bercampur batu tidak hanya merebak di wilayah Kabupaten Gorontalo, tapi juga kasus yang sama dialami oleh para petani yang ada di Desa Libuo Kec. Paguat Kabupaten Pohuwato.

Salah seorang petani Adris Pohuntu atau yang akrab disapa Adi mengaku hanya bisa geleng-geleng kepala, saat menemukan Pupuk yang dibeli temannya dari salah satu agen di Paguat itu bercampur batu. Padahal ia membeli pupuk sebanyak 20 karung yang berisi 50 kg dengan harga Rp. 135 ribu setiap karungnya atau total yang harus ia bayar Rp. 1.700.000.

Tidak hanya mengeluhkan Pupuk yang dibelinya yang bercampur batu, Adi juga mengeluhkan harganya yang sudah dirasakannya sangat mahal. “Harga so mahal, depe pupuk (pupuknya-red) bercampur batu lagi” ujarnya mengeluh.

Tidak hanya dirinya, Adri juga mengaku, beberapa petani tetangganya dan petani di desa lainnya, ternyata mengalami hal yang sama. “Ini sangat merugikan para petani, bagaimana kami mau sejahtera kalau pupuk yang dibeli dengan harga mahal tidak bisa digunakan” ujarnya lagi.

Dengan nada keras, Adri meminta pihak Pemerintah Daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini agar para petani tidak dirugikan. “Kalau bagini kitorang (para petani-red) bisa gagal panen” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kab. Pohuwato Kamri Alwi saat dikonfirmasi mengatakan akan menindaklanjuti keluhan para petani tersebut. Menurutnya, ia sudah mendengar informasi bahwa perusahaan pabrikan sudah turun langsung menyelidiki persoalan ini.

Meski demikian, Kamri Alwi akan segera memerintahkan stafnya untuk segera turun lapangan. “Satu dua hari ini saya akan perintahkan staf di Dinas Pertanian untuk menelusuri persoalan ini” jelasnya.

Lebih lanjut Kamri Alwi menjelaskan, kasus Pupuk bercampur batu ini terdapat kemungkinan-kemungkinan, bisa saja karena oplosan, gagal produk, lama mengendap karena banjir atau ada yang sudah membatu karena lama tersimpan. “itu penting untuk ditelusri” jelasnya.

Ia meminta agar pupuk bercampur batu yang sudah terlanjur dibeli oleh para petani, disimpan atau jangan digunakan dulu sebagai bukti. (HT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here