Gorut Ceria : Sungguh Tega dan tidak berperasaan di tengah Pandemi yang melanda tanah air masih saja ada Oknum Kades yang berani berbuat Djolim pada Masyarakat Penerima Manfaat Bantuan Sosial Tunai (BST). Carut marut ekonomi diakibatkan Oleh Covid -19 justru di jadikan momen bahagia ( Panen ) oleh Kades Tolinggula Pantai Inisial EW (38), dirinya dengan lihai dan tipu daya berhasil mulus dalam olah data Calon penerima BLT BPNT dan BST, sikap rakus dan tidak bermoral itu ia tunjukan demi memuaskan hasratnya untuk menjamah Dana Yang di peruntukan untuk setiap warga yang terkena dampak Corona. Tanpa ada rasa takut ia melancarkan strategi dengan Membolak balikan fakta dengan Modus nama nama yang tercantum Pada Penerima BLT di masukan juga di daptar penerima BST, dengan demikian kades yang di lantik pada 2017 silam ini bisa menekan calon pemanfaat bahwa namanya dobol sebagai Penerima “Terima di Dana Desa terima juga di Dana Kementerian “,Betapa Bobroknya Apdesi jika memiliki oknum yang sama sekali tidak menghargai nilai nilai Sumpah jabatan bahwa akan amanah dan sepenuhnya bekerja untuk Rakyat, ini malah menggerogoti nilai nilai luhur lewat sepak terjang ambisius, Tak pantas dipertontonkan dan perlu di berikan Kartu merah oleh Bupati sebab hal seperti ini tidak layak memimpin satu desa atau menahkodai Aparat desa dalam melayani setiap Kebutuhan rakyat
Penomena ini sudah lama menjadi konsumsi Publik khususnya Masyarakat Tolinggula Pantai, melihat tidak pernah ada rasa kesadaran dan keterbukaan dari Oknum Kades tersebut barulah beberapa tokoh melaporkan Kejadian ini ke Polres Gorut ,laporan ini mendapat respon cepat dari Orang nomor satu di kepolisian Daerah AKBP Dicky Irawan Kesuma Ia Dengan segera menurunkan Tim Penyidik Reskrim dibawah Komando Kasat AKP Syang Kalibato SH ke Desa Tolinggula Pantai untuk Penyelidikan, setibanya di tolinggula Pantai Kasat Reskrim segera melakukan Lidik secara Maraton di Kantor desa pada hari Sabtu (11/09/2021)
“Pihak Reskrim tengah melakukan Lidik atas Kasus ini , untuk proses selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan dari setiap penyidik , jika terbukti kami akan Melakukan Penyidikan hingga ke tahap selanjutnya “Ungkap Kasat
Di tempat terpisah sekdes Tolinggula Pantai Arifin Wasami di hadapan awak media Menceritakan awal Mula Kejadian Pemotongan Dana Kementrian Sosial (BST) oleh Oknum Kades Tolinggula Pantai
“Pada Tahun 2020 Awal penerimaan BST itu pada tanggal 10 juli oleh Pihak Kantor Pos Kwandang, Sejumlah 33 Penerima Manfaat, 33 penerima ini diserahkan utuh oleh kantor pos namun setelah mereka menerima dana BST Kades inisial EW ini Sudah menunggu di luar dan Memaksa Semua penerima untuk menyerahkan dana Rp 1.400,000 dari Jumlah total Rp 1.800,000 untuk 3 bulan di hitung dari April – Juni Pertama , dalam sebulan KPM menerima dana BST Rp 600,000 “ulas Sekdes
Ditanya soal Peran Sekdes dalam data Penerima, Dengan tegas dia menjawab “saya sudah mengingatkan kades bahwa nama penerima BST itu sudah ada namanya di KPM BLT, spontan kades membuat surat pembatalan ke Kantor Pos Kwandang, sejurus kemudian Kades itu sendiri yang tidak memasukan surat pembatalan ke kantor pos sebelum tanggal penerimaan pertama “kata Sekdes
Kami bersama aparat lainnya tidak dilibatkan dalam hal hal urgen apalagi soal dana BST untuk 33 orang itu Kades sendiri yang menerima Rp 46.200,000 (Empat puluh enam juta dua ratus ribu) sisa Rp 400,000 itu yang diterima masing KPM yang 33 orang itu “ungkap Arifin
“Saya dan teman teman tidak dilibatkan soal anggaran itu atau pemotongan Dana BST, kami pun sudah mengingatkan yang bersangkutan tapi tidak di gubris ” imbuhnya
Mantan ketua KNPI kecamatan Tolinggula itu menambahkan Kades sudah mengembalikan dana BST sesuai yang di potong pada KPM BST itu pada bulan Maret 2021, anehnya hanya di kembalikan ke kas desa bukan pada kas negara Sebab ini anggaran APBN “tutup Sekdes
Dihubungi di tempat terpisah kades Tolinggula pantai sangat sulit di temui oleh awak media, hingga berita ini di lansir Kades inisial EW ini belum tersambung.(Miton)
