KABGOR (barometernewsgo.com) – Malam Lailatul Qadar merupakan hari yang sangat spesial bagi ummat Islam di Provinsi Gorontalo, dimana sepanjang jalan baik jalan besar ataupun kecil (gang) dihiasi lampu botol minyak tanah, dan dihiasi fariasi lampu warna-warni.
Tahun ini, tepat pada sabtu malam (08/05/2021), merupakan malam Lailatul Qadar, masyarakat Gorontalo menandainya dengan pemasangan lampu atau lebih dikenal dengan nama tumbilotohe.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini festival tumbilotohe tersebut ditiadakan dikarenakan pandemi covid-19. Akan tetapi, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, membebaskan masyarakatnya untuk menikmati malam penghujung bukan ramadhan itu.
Nelson menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan (Protkes) ketika merayakan malam tumbilotohe ini.
“Silahkan saja rayakan tumbilotohe ini dengan semangat, tapi jangan ada festival ataupun orang-orang yang berkerumun, dan selalu taati protokol kesehatan” ungkap Nelson saat diwawancarai di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Gorontalo.
Bagi Nelson, tumbilotohe ini merupakan tradisi yang sangat ditunggu masyarakat Gorontalo. Akan tetapi kata Nelson, jangan sampai melupakan makna dari tumbilotohe ini untuk tetap meningkatkan amal ibadah.
“Alhamdulillah tahun ini kita masih merayakan malam tumbilotohe karena ini merupakan tradisi di Gorontalo, walaupun terbatas. Hal utama yakni semangat kita dalam menikmati bulan ramadhan ini” terang Nelson.
Tumbilotohe ini menandakan bulan suci ramadhan akan segera berakhir, bagaimana nantinya di malam-malam terakhir bulan suci ramadhan ini ummat Islam terus meningkatkan amaliah dan yang paling utama membayar zakat fitrah. (HT)
