BOALEMO (barometernewsgo.com)- Imbas wabah Corona membuat sejumlah pedagang di Pasar Tilamuta merugi. Salah satu pedagang, Reflin Potutu menyampaikan, akibat kebijakan pemerintah yang membatasi pergerakan di luar rumah menurunkan pendapatan penjualan bahan pangan.
“Biasanya saya mendapat keuntungan satu juta rupiah namun pada saat lock down ini atau pembatasan sosial berskala besar yang diakibatkan oleh penyebaran virus Covid-19 ini kami pedagang tinggal mendapatkan keuntungan 300 ribu saja, belum lagi kami rugi banyak dengan barang rusak terlalu lama contohnya rica, bawang dan lainnya itu kami harus membeli dari pengepul luar daerah,” ungkap Refli saat diwawancarai, Senin (20/4).
Tak hanya pedagang di pasar, pengemudi bentor juga mengalami hal yang serupa. Biasanya, penarik bentor bisa mengumpulkan upah sampai Rp 100 ribu per hari, kini sejak wabah Corona pendapatannya hanya tinggal Rp 20 ribu per hari.
“Kami akhir-akhir ini untuk pendapatan tinggal 14 ribu rupiah sampai 20 ribu, belum lagi bentor ini pengisian BBM, uang makan dan terakhir menyetor kepada pemilik bentor karena hanya di kontrak perhari,” tutur salah satu penarik bentor di Tilamuta, Jefri Bukoli.
Jefri menyebut, karena sepinya penumpang ia hanya berputar-putar dan banyak berdiam diri di jalanan.
“Karena hanya putar ke sana ke mari nggak ada penumpang akhirnya kami hanya duduk saja dan biasanya dihari hari sebelum ada corona ini kami dapat 100 ribu perhari sekarang tidak ada lagi,” kata dia.
Kendati demikian, Jefri bersyukur Bupati Darwis Moridu sempat membagikan sembako gratis untuk meringankan kebutuhan sehari-hari. Ia berharap, langkah bupati bisa diikuti oleh para pejabat atau orang-orang dari kalangan mampu untuk membantu sesama warga yang terdampak Corona.
“Saya sangat bersyukur telah bergerak hati Bupati Boalemo Darwis Moridu telah membantu kami melalui sembako beras melalui dana pribadi, sekali lagi terimakasih Bupati Darwis Moridu,” tutup Jefri.
Pewarta: Apri Y Adam