Sekelumit Fakta Pergulatan Prof. Nelson Mengangkat Pamor Petani

1419
0

Oleh : Ali MobiliU

Pemimpin Redaksi Swara Gemilang

Masyarakat Kab. Gorontalo patut berbangga, karena Bupati Prof. Nelson Pomalingo yang juga dikenal sebagai Deklarator Provinsi Gorontalo ini, pada penghujung Februari 2019 lalu, dipercaya dan dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN-HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko, sebagai Ketua Dewan Pimpinan HKTI Provinsi Gorontalo. Tentu, dalam benak setiap orang sudah pasti akan muncul pertanyaan, Mengapa harus Prof. Nelson yang dipercaya menjadi Ketua HKTI, bukan figur yang lain?. Itulah konteks tulisan ini, yakni mencoba menjawab pertanyaan yang mungkin terlintas dan bergelayut dalam benak setiap orang.

Berbicara tentang pertanian dan petani, bukanlah hal yang baru bagi seorang Prof. Nelson. Semenjak kecil, yakni usia SD dan SMP, ia sudah akrab dengan kehidupan petani dan dunia pertanian di Desa Buhu Kec. Tibawa. Maklum saja, kedua orang tuanya, mendiang Soekarno Pomalingo menjadi Kepala Sekolah Dasar (SD) di desa tersebut. Demikian juga sang Ibu, Hj.Nelly Tuli adalah Guru di sekolah yang sama. Desa Buhu di era tahun 1960-an hingga 70-an, tentu tidak seperti sekarang ini yang sudah memiliki jalan yang mulus dan listrik serta pemukiman yang sudah cukup ramai. Apalagi, sekolah, dimana Soekarno Pomalingo bertugas, lokasinya  bukan di pinggir jalan raya, melainkan harus masuk dalam, sekitar 3 km atau lebih dari jalan raya. Dari sinilahj seorang Nelson kecil, menyelami betul kehidupan petani yang menurutnya, sungguh sangat jauh dari kata “sejahtera”. Itulah sebabnya pula, setelah menamatkan pendidikan di SMA Negeri Limboto, Nelson remaja memilih melanjutkan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado. Pilihannya ini, tentu berawal dari idealismenya yang diilhami oleh kondisi kehidupan petani yang sempat disaksikannya ketika masih kecil.

Setelah meraih gelar Insinyur Pertanian, Nelson muda sempat menjalani profesi sebagai  Guru di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Limboto. Selain itu, ia juga merintis berdirinya Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Peternakan dan Perikanan (SMTPPP) Telaga  yang kini terus eksis menjadi SMK Gotong Royong Telaga. Ketika menjadi dosen di STKIP dan IKIP Negeri Gorontalo, Nelson bersama tim dosen lainnya, sempat melakukan karya penelitian yang terkait dengan pengembangan potensi pertanian di Pinogu Suwawa, bahkan di tempat terpencil itu, Nelson dkk sempat merinitis berdirinya SMP di Pinogu. Tidak hanya itu saja, ketika menjabat Rektor di Universitas Negeri Gorontalo ia merintis dibukanya Fakultas Pertanian. Demikian juga ketika menjadi Rektor di Universitas Muhammadiyah, Prof. Nelson lagi-lagi membuka Fakultas Pertanian yang didalamnya tercakup peternakan, perikanan dan kelautan. Semua itu tentu berawal dari semangat dan komitmennya yang tinggi dalam mengangkat harkat dan martabat pertanian di Gorontalo.

Ketika menjadi Bupati Gorontalo, Prof. Nelson menggagas berbagai program yang terkait dengan pembangunan pertanian. Hasilnya, hanya dalam waktu yang sangat singkat, sektor pertanian di Kab. Gorontalo mulai bergeliat yang ditandai dengan meningkatnya produksi komoditi jagung dan padi di Kab. Gorontalo. Selama menjabat Bupati, Prof. Nelson juga menggagas kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Perbankan untuk mengangkat derajat petani di daerah ini. Yang menarik dan sangat monumental adalah, ketika Prof. Nelson mencanangkan program mengembalikan kejayaan kelapa di Indonesia yang saat ini sudah diakomodir menjadi program nasional oleh pemerintah pusat.

Yang patut diapresiasi lagi, mulai akhir tahun 2018, melalui Yayasan Taman Cendekia yang didirikannya, Prof. Nelson merintis berdirinya Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Taman Cendekia di Balahu Kec. Tibawa Kab. Gorontalo sebagai model sekolah kejuruan pertanian yang berbasis keagamaan satu-satunya di Provinsi Gorontalo. MAK Taman Cendekia diharapkannya menjadi pelopor pendidikan kejuruan yang berbasis agama yang nantinya akan menjadi wahana mewujudkan SDM Pertanian yang handal dan relijius di daerah ini. Menurut rencana MAK Taman Cendekia akan menerima siswa baru pada tahun ajaran 2019/2020 tahun ini.

Tidak berhenti sampai disitu saja, melalui Yayasan Taman Cendekia, Prof. Nelson juga tengah merintis berdirinya Politeknik Pertanian (Poli Tani) Taman Cendekia, juga di Desa Balahu yang nantinya akan menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasional di bidang pertanian satu-satunya di Provinsi Gorontalo yang tidak hanya mengemban misi melahirkan ahli madya pertanian, tapi juga menjadi lembaga yang mengedukasi dan melakukan riset serta penelitian bagi pengembangan produktifitas pertanian dalam rangka mengangkat harkat dan martabat petani di Gorontalo.

Dari berbagai kiprah dan komitmennya tersebut, maka wajar jika kemudian Jenderal (Purn) Moeldoko yang saat ini menjabat Staf Kepresidenan RI itu, memberi kepercayaan kepada Prof. Nelson Pomalingo menjadi “Panglima Petani” Ketua HKTI Provinsi Gorontalo. Tentu masih banyak lagi aspek dan pertimbangan lainnya yang tidak dapat diurai lebih jauh lagi karena keterbatasan ruang yang ada. Yang Jelas,  Prof. Nelson ke depan diharapkan mampu berkarya untuk memajukan pertanian dan mensejahterakan petani di bumi Gorontalo. (AM) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here