Komda Lansia Gorut Siapkan Gerakan ‘Serbu’ Lansia ////jdl
GORUT CERIA (barometernewsgo.com) – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Pemkab Gorut) lewat Komisi daerah lanjut usia (Komda Lansia) yang diketuai Wakil Bupati (Wabup) Thariq Modanggu menyeriusi penanganan lansia di daerah terbungsu di Provinsi Gorontalo ini. Sebagai bentuk keseriusan, Senin (9/12) digelar rapat koordinasi Komda Lansia Gorut yang dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Gorut, Senin (9/12) kemarin.
Diwawancarai usai rapat tersebut, Wabup Gorut Thariq Modanggu mengungkapkan berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gorut, lansia di Gorut total berjumlah 5.738 jiwa, dimana 1.068 diantaranya merupakan lansia terlantar. Dan dari data tersebut, untuk tahun 2019 ini, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi Gorontalo dan pemerintah Kabupaten Gorut telah melaksanakan 8 program pokok. Yakni, 5 program lewat APBN, 2 program lewat APBD Provinsi Gorontalo dan 1 program lewat APBD Kabupaten Gorut berupa Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar Daerah (Aslutda).
“Dalam 5 tahun terakhir itu yang diintervensi lewat APBD Gorut baru 350 orang. Sehingga, jumlah total yang diintervensi oleh 8 program ini adalah 1.367 jiwa,” beber Thariq.
Dengan fakta tersebut, maka Komda Lansia Gorut telah menyiapkan program inovasi kreatif untuk tahun 2020 mendatang.
“Strategi yang kita bikin adalah gerakan serbu lansia atau gerakan seribu rupiah peduli lansia. Nah, gerakan ini dalam bentuk menghimpun bantuan atau sumbangan dari seluruh OPD hingga camat-camat, termasuk dunia usaha, perusahaan juga pihak perbankan,” terang pria yang akrab disapa Ka Oki ini.
Perlu diketahui, gerakan serbu lansia ini adalah menempatkan kotak sumbangan di setiap kantor OPD, kecamatan, dunia usaha dan perbankan. Nantinya, kotak tersebut akan dibuka sebulan sekali dan dibuatkan berita acara.
Dimana, setiap bulan penggunaannya akan dilaporkan ke publik dan juga ke masing-masing penyumbang (kantor). Namu begitu, untuk memuluskan program tersebut, Thariq mengatakan Komda Lansia Gorut saat ini tengah menyelesaikan sinkronisasi data lansia hingga akhir bulan Desember ini.
Hal ini mengingat adanya perbedaan data lansia di tiga instansi acuan program, yakni Dinsos, Dikes dan Capil.
“Kita akan mencari data yang valid, yang tersinkronisasi dan dibuktikan dengan melihat langsung ke lapangan, ke masing-masing desa, dusun, dimana lansia itu berada. Itu program yang kami lakukan dan atas nama Komda Lansia kami sudah membagi OPD-OPD yang bertanggung jawab di tiap kecamatan untuk memaksimalkan data,” terangnya.(MM/Adv)