POHUWATO (barometernewsgo.com)-Berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, mungkin hanya Pohuwato, satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini yang sepi dengan pencalonan Bupati dan Wakil Bupati.
Namun jangan salah, bukan karena Pohuwato krisis Sumber Daya Manusia (SDM) pemimpin, melainkan karena faktor keperkasaan dan ketangguhan Saipul A. Mbuinga dan Iwan S. Adam sebagai bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati Pohuwato pada Pilkada kali ini.
Saipul A. Mbuinga adalah calon incumbent yang juga Ketua DPD II Partai Gerindra. Sementara Iwan S. Adam adalah Ketua Partai Nasdem Pohuwato.
Tidak hanya itu saja, pasangan yang dikenal dengan pasangan SIAP atau Saipul A. Mbuinga dan Iwan S. Adam Andalan Pohuwato ini, jiga diusung oleh koalisi 8 Partai besar, yakni Gerindra, Nasdem, Golkar,PPP, PAN, PDIP, PKS, Demokrat, Gelora,PSI, PKN dan Perindo.
Hal itu menjadj salah satu yang membuat para kandidat lain yang berpotensi untuk maju sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati “berpikir dua kali” untuk mengambil keputusan maju pada Pilkada tahun ini.
Tidak berhenti sampai disitu saja, jejak pemerintahan dan kepemimpinan Saipul A. Mbuinga juga tidak main-main. Ia merupakan pemimpin Pohuwato yang dinilai dekat dengan rakyat, kepemimpinannya yang sarat dengan rasa kemanusiaan yang tinggi.
Selama 3 tahun memimpin Kab. Pohuwato, Saipul A. Mbuinga memperlihatkan kinerja kepemimpinannya yang perduli dengan masyarakat yang kurang beruntung, yang mengalami musibah termasuk mereka yang sakit dan tidak memiliki kemampuan secara ekonomi untuk berobat.
Kinerja pemerintahan dan kepemimpinannya yang progresif, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan, mulai dari jalan, jembatan, irigasi bahkan di era kepemimpinannya Bandara Panua yang menjadi cita-cita dan kebanggaan masyarakat Pohuwato berhasil diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2024 lalu.
Bupati Saipul A. Mbuinga juga merupakan sosok Bupati yang berhasil mengukir prestasi, dengan puluhan bahkan ratusan penghargaan yang dianugerahkan oleh Pemerintah pusat dan lembaga-lembaga nirlaba lainnya di tingkat nasional atas capaian dan kinerja pemerintahan serta kepemimpinannya yang berpihak pada kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Itulah sejumlah instrumen yang menjadi faktor “ketidakberanian” politisi di Pohuwato untuk maju pada perhelatan Pilkada tahun ini.
Memang saat wacana Pilkada 2024 mulai ramai diperbincangkan pada awal tahun, beberapa figur yang berencana maju pada Pilkada Pohuwato sempat muncul ke permukaan.
Namun seiring perjalanan waktu, satu persatu para calon yang berencana dan diwacanakan maju di Pilkada Pohuwato tersebut, satu-persatu mulai menghilang dari permukaan, Ibarat ungkapan mundur sebelum bertempur.
Oleh karena itu, jika saat tahapan pendaftaran calon di KPU hingga tanggal 30 Agustus 2024, terdapat pasangan bakal calon yang berani mendaftar di KPU, maka hal itu sungguh sangat luar biasa.
Mereka akan menjadi pusat perhatian, bahkan mereka sudah pasti dinilai dan dicap sebagai pasangan calon “hebat nan berani dan luar biasa”.
Dengan begitu, Pohuwato hari ini memberi peluang dan tantangan kepada figur-figur calon Bupati dan Wakil Bupati yang berani maju untuk mendaftar dan mengikuti kontestasi Pilkada di Pohuwato.
Jadi menjadi politisi itu, di manapun harus berjiwa “petarung”, mungkin politisi di Pohuwato hari ini perlu belajar dari kisah “si Kancil dan Buaya atau Kisah Gajah dan Semut yang ternyata dalam pertarungan itu, bukan ditentukan oleh “Postur” yang besar, melainkan oleh kecerdasan dan keberanian untuk maju dan bertarung.
Lagi pula, pemimpin Pohuwato dalam 5 tahun ke depan sudah terukir dan tertulis dalam “Lauhul Mahfudz”, tugas politisi saat ini adalah berani maju sembari berikhtiar dan berjuang.
Jika semua politisi di Pohuwato “tiarap” dan tidak punya nyali, bisa saja, calon pasangan SIAP melawan kotak kosong. (HT).