Prof. Nelson dan Kisah Dibalik Inspirasi Tercetusnya Event Festival Pesona Danau Limboto

240
0

KABGOR (barometernewsgo.com)-Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) yang tercetus di era Pemerintahan Bupati Prof. Nelson Pomalingo, tidak hanya sekadar event biasa, melainkan sebuah ajang yang terlahir dan terinspirasi oleh beragam dimensi pemikiran yang bertumpu pada idealisme berbasis keilmuan, potensi budaya, adat-istiadat, alam dan keanekaragaman hayati bumi Gorontalo.

Penyelenggaraan FPDL dengan begitu memiliki landasan yang kuat untuk mengangkat pamor Danau Limboto dengan menghadirkan berbagai event yang tidak hanya memukau, tapi juga mengandung nilai-nilai yang berdimensi keluhuran budaya warisan leluhur Gorontalo, menginspirasi dan menjadi sumber referensi dalam mengembangkan segala bentuk potensi khasanah kekayaan Gorontalo yang dapat berkontribusi dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Demikian, sekelumit kisah dibalik penyelenggaraan FPDL yang digagas Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo, sebagai wujud kepedulian dan idealisme Bupati yang berlatar belakang akademisi ini.

Lebih lanjut Deklarator Provinsi Gorontalo ini menjelaskan, berbicara tentang Danau Limboto, tidak sekadar membahas tentang kekayaan hayati bumi Gorontalo dan kekhawatiran tentang ancaman pendangkalan, tapi juga berbicara tentang sejarah, peran dan spirit masyarakat tentang masa depan Danau Limboto secara konstruktif melalui semangat membangun ekosistem yang berbasis, partisipatif, kolektif dan kolaboratif.

Bahkan menurut mantan Rektor UNG 2 periode ini, Danau Limboto sejak dulu telah mengundang perhatian dari para pegiat lingkungan hidup dari mancanegara.

Sebutlah misalnya, naturalis Belanda asal Jerman Carl Benjamin Hermann von Rosenberg yang telah melakukan perjalanan ke Gorontalo tahun 1863.

Mengutip manuskrip yang pernah ia rangkum, Bupati Prof. Nelson menguraikan tentang hasil perjalanan dan riset yang dilakukan oleh Rosenberg 1 abad lebih yang lalu.

Dijelaskannya, Rosenberg kala itu menyaksikan bagaimana kanal kecil mengalirkan air jernih dari Danau Limboto sebelum menyatu dengan Sungai Bolango atau Tapa.

Air dari Danau Limboto terlihat jernih melalui kanal kecil sebelum menyatu ke Sungai Bolango yang lebarnya 40 hasta atau lebih dari 18 meter.

Menurut Bupati Nelson, laporan Rosenberg sangat akurat, ia menulis kondisi alam dan sosial, fauna dan flora di wilayah kerajaan Gorontalo dan Limboto.

“Rosenberg datang ke Gorontalo melalui besluit nomer 30 dari Pemerintah Hindia Belanda pada 1 Januari 1863 setelah setahun sebelumnya gagal ke Tanimbar karena masalah kondisi sosial saat itu,” tutur Bupati Nelson Pomalingo Bupati Gorontalo, Rabu (5/6/2024).

Catatan Van Rosenberg ujar Doktor Pendidikan Lingkungan Hidup ini, dipandang sangat penting, bahkan hingga sekarang.

Rosenberg bisa dinilai sebagai peneliti pertama Eropa yang mampu mendeskripsikan Gorontalo secara baik setelah sebelumnya pada tahun 1821 Reinwardt banyak mengupas pertambangan di Sumalata, pesisir utara Gorontalo.

Dari Ambon Rosenberg menerima tugas, ia berangkat ke Gorontalo pada 4 Maret 1863 menaiki kapal uap yang bersandar di Pelabuhan Kema.

Keesokan harinya ia ke Manado melalui jalan darat untuk melapor ke Residen.Saat itu kedudukan Gorontalo dibawah Asisten Residen yang berpusat di Manado.

Usai melapor, pada 23 Maret Rosenberg bertolak dari Pelabuhan Kema dan sampai di Pelabuhan Gorontalo pada 2 April.

“Saat mengamati sekitar, Von Rosenberg terpukau dengan burung-burung air, karena jumlah populasinya yang banyak dan dominan di daerah yang digenangi air,” ujar Nelson Pomalingo.

Sejumlah burung air yang ditemukan antar lain cangak merah (Ardea purpurea) yang memiliki nama Gorontalo tomeo, kuntul perak (Ardea intermedia), kuntul kecil (egretta garzetta), juga ada burung madu sriganti (Cinnyris jugularis), Cekakak merah (Halcyon coromanda), dan sejumlah burung yang mendiami dataran rendah.

Nelson menceritakan Rosenberg sangat terkesan dengan alam Gorontalo.

Menurut Bupati Nelson, Rosenberg menulis beberapa spesies burung, termasuk kuntul kecil terlihat berkelompok. Jika tidak diganggu oleh penduduk, burung ini dapat dihampiri dalam jarak yang dekat, namun jika dikejar beberapa kali burung ini menjadi pemalu dan kemudian sulit ditangkap.

Rosenberg juga menjumpai sekumpulan kerbau di tepi danau, di punggungnya yang berlumpur sejumlah burung hinggap berdiri santai.

Rosenberg juga berkesan dengan banyaknya ayam danau atau Comb-crested (Irediparra gallinacea), Bontula atau mandar besar atau Purple swamphen (Porphyrio porphyrio), buluito atau weris atau Mandar-padi sintar atau Slaty-breasted Rail (Gallirallus striatus), buluoaha atau kareo padi atau (Amaurornis phoenicurus), tatao atau mandar batu atau Gallinula chloropus (Common Moorhen), taduidoci atau jenis-jenis cerek dan ilalango atau jenis-jenis trinil yang banyak ditemukan di lahan basah. Rosenberg juga menemukan sejumlah bebek liar.

Catatan Von Rosenberg ini ujar Bupati Nelson, sangat menarik bahkan menjadi warisan ilmu pengetahuan yang masih bisa dipelajari hingga kini. Keanekaragaman hayati Danau Limboto ini menjadi kekayaan dan harta yang tak ternilai hingga kini.

Catatan keanekaragaman hayati Danau Limboto ini kemudian bersambung dengan sejumlah riset oleh sejumlah perguruan tinggi dan dari lembaga riset lainnya.
Kemudian lebih lengkap dengan data-data yang dikumpulkan oleh Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) yang secara tekun mendokumentasikan jenis-jenis burung di Danau Limboto selama bertahun-tahun.

“Dari kenekaragaman hayati yang sering dipublikasikan oleh Perkumpulan BIOTA inilah kemudian muncul gagagsan penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto,” tutur Nelson Pomalingo.

Ia menegaskan Danau Limboto sejak dulu memang menjadi sumber inspirasi banyak pihak, bahkan inspirasi ini akan terus berkembang untuk melestarikan alam dan Budaya yang hidup di dalamnya.

Terkait hal itu, penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dunia usaha, media massa dan komunitas mengambil tema “The Limboto Lake is the life inspiration” yang berarti Danau Limboto sumber inspirasi kehidupan.

Dalam Festival Pesona Danau Limboto ini akan menyajikan atraksi wisata keren dalam satu rangkaian yang digelar pada 22-24 Mei 2024 di Pentadio Resort, Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.(BMW-4)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here