KABGOR (barometernewsgo.com)- Dalam rangka mendorong percepatan perluasan digitalisasi daerah, Kabupaten Gorontalo meraih peringkat kedua se-Sulawesi pada tahun 2023 ini.
Meski demikian, ke depan masih banyak aspek yang masih perlu dibenahi maupun ditingkatkan.
Apalagi perluasan penggunaan transaksi digital berupa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga saat ini baru 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinyatakan sudah maksimal.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Dr. Roni Sampir, usai menghadiri High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Provinsi Gorontalo serta penandatanganan komitmen bersama Kepala Daerah di Kantor Bank SulutGo Manado, Kamis (23/11).
Dijelaskannya, untuk memaksimalkan hal tersebut pada pada tahun 2024 mendatang dari 12 OPD pengampu pajak dan retribusi daerah Kabupaten Gorontalo akan maksimalkan untuk penggunaan transaksi digital berupa QRIS.
Disisi lain pemerintah daerah sementara merancang terkait kegiatan belanja OPD, akan mengunakan transaksi digital berupa non tunai melalui sistim E-katalog bekerjasama dengan Pemprov Sulawesi Selatan.
“Penggunaan digitalisasi belanja OPD akan non tunai, peningkatan pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membantu pengelolaan keuangan daerah lebih efisien, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.(**)