POHUWATO (barometernewsgo.com)-Jajaran Pengurus Muhammadiyah Pohuwato melakukan pertemuan khusus dengan Bupati Saipul A. Mbuinga guna membahas pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Pertambangan, Selasa ( 21/11) di ruang kerja Bupati.
Pada pertemuan itu, Bupati Saipul A. Mbuinga sangat mendukung pengembangan Sekolah Tinggi Muhammadiyah, apalagi di dalamnya ada jurusan pertambangan.
Menurutnya rencana itu sejalan dengan kondisi kawasan Pohuwato yang membutuhkan sumber daya di bidang pertambangan, karena saat ini Pohuwato memiliki investor di bidang pertambangan.
“Nantinya kalau Muhammadiyah akan memasukkan jurusan pertambangan, maka anak-anak kita nantinya akan difungsikan SDMnya”ujar Saipul.
Saat ini ujar Bupati Saipul, sudah ada sekitar 900 orang tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan pertambangan yang beroperasi di Pohuwato.
“Sekarang tenaga kerja kita kurang lebih 900 orang totalnya. Tapi kalau hadirnya jurusan pertambangan maka mereka di tempat sesuai dengan keilmuan mereka, dan itu putra daerah”,terangnya.
Bupati Saipul juga mendukung beberapa program Muhammadiyah di bidang keagamaan utamanya untuk menangkal isu radikalisme.
Sebelumnya, Ketua PDM Pohuwato, Dr. Abdul Razak Mozin menyampaikan rencana pembangunan Sekolah Tinggi Muhammadiyah di Pohuwato yang akan menghadirkan jurusan pertambangan, karena jurusan ini penting untuk mendukung pengembangan sumber daya Pohuwato.
Rencana pembangunan sekolah tersebut juga akan menghadirkan beberapa basic keilmuan lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.
Nantinya Sekolah Tinggi Muhammadiyah ini akan bekerja sama dengan Universitas Muhamadiyah yang sudah besar yang ada di Indonesia.
“Kami akan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah ternama sebagai bapak angkat untuk mengembangkan sekolah tinggi Muhammadiyah sampai bisa mandiri nantinya”, ujarnya.
Selain itu, tidak hanya Sekolah Tinggi Muhammadiyah, juga tengah mempersiapkan klinik kesehatan dan pengembangan amal usaha Muhammadiyah yang ada di Pohuwato.
Turut hadir dalam silaturahmi tersebut, Sekertaris PDM Pohuwato, La Sinta Olu, serta anggota Muhammadiyah Pohuwato.(**)