POHUWATO (barometernewsgo.com)-Bupati Pohuwato Syarefi Mbuingan menyatakan bahwa pelaksanaan sholat Idul Adha di Pohuwato akan dilaksanakan secara berjama’ah di Masjid maupun di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Syarief juga menegaskan bahwa untuk pelaksanaan sholat Idul Adha berjama’ah dikecualikan bagi desa yang terdapat pasien terpapar Covid-19. Saat ini ada 3 pasien di Pohuwato yang terpapar Covid-19.
“Kami Pemerintah Daerah Pohuwato berencana pada pelaksanaan sholat Idul Adha nanti, ini dapat dilaksanakan secara berjama’ah dengan secara ketat sesuai protokol kesehatan. Akan tetapi terhadap desa yang memiliki warga positif Covid-19 maka dengan pendekatan Desa itu tidak akan sama sekali melasakanakan sholat Idul Adha berjama’ah,” kata Bupati Syarief saat menerima kunjungan Rektor Universitas Negeri Gorontalo Dr. Eduart Wolok, ST. MT. di Aula Panua Kantor Bupati, Jum’at (17/7)
Syarief menjelaskan, penyebaran virus Corona di Pohuwato masih bisa dikendalikan berkat kerjasama Forkopimda serta solidaritas yang terbangun hingga ketingkat Desa. Kendati demikian, ia menyoroti kesadaran terhadap protokol kesehatan di masyarakat tampak mulai menurun.
“Meskipun syarif mengakui pada masa transisi PSBB Ketiga menuju penerapan adaptasi kehidupan baru tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan sudah mulai berkurang,” ucap dia.
Untuk itu, Syarief telah menyiapkan rancangan Peraturan Bupati yang nanti akan ditetapkan sebagai Peraturan Bupati (Perbup) adaptasi kehidupan baru.
“Dimana dalam Perbup tersebut penanganan Covid-19 akan dilakukan dengan berbasis Desa untuk dilakukan intervensi penanganan Covid-19,” pungkasnya.(BMW-02)
