Kepsek Sutrisno Dahlan Diduga Selewengkan Dana BOS di SDN 8 Anggrek

2355
0

GORUT CERIA (barometernewsgo.com)- Sekolah Dasar Negeri 8 Anggrek yang berlokasi di Desa Dudepo Kecamatan Anggrek menyimpan sejumlah permasalahan.

Dimulai dari pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurut salah satu guru yang pernah menjadi bendahara, Rusdin Kuke, selama ini Kepsek Sutrisno Dahlan melakukan segala sesuatunya sendiri. Mulai dari penarikan dan penyaluran beasiswa, pembangunan rehab gedung, hingga penarikan dana BOS.

“Kepsek itu sendiri yang ambil alih” ungkap Rusdin ketika diwawancara, Jumat (29/5).

Dibantu rekannya, Jubair Musa selaku mantan bendahara dan guru SDN 8 Anggrek menjelaskan detail RAB pekerjaan rehab berat 2 ruang kelas

Untuk pekerjaan kosen pintu, jendela dan ventilasi dengan nilai Rp14.985.368.08 tidak dilaksanakan, uangnyapun tidak jelas kemana. Kemudian, pekerjaan atap dan plafon dengan nilai Rp17.349.231.31 juga tidak dilakukan.

Tak hanya itu, pekerjaan lantai/keramik dengan biaya 43.559.023.72 hanya satu ruang kelas yang dinanti keramik lantainya.

“Hanya satu ruang kelas yang diganti keramiknya sisanya masih keramik yang lama. Jumlah anggaran rehab berat 2 ruang kelas itu dananya Rp146.246.000.00,” ucap Rusdin.

Selama menjabat kepsek di SDN 8 Anggrek (Dudepo) selama 8 tahun memang sudah beberapa kali pergantian bendahara tapi dalam hal penggunaan dana hanya kepsek Sutrisno yang mengelola sendiri.

Bahkan, meski Sutrisno sudah dilantik menjadi kepsek di SDN 13 Anggrek Datahu pada bulan Mei 2020, Sutrisno malah meninggalkan banyak hutang pribadi yang mengatasnamakan sekolah.

“Dari yang Rp 5 juta, Rp 1juta, Rp 3 juta, Rp 2,5 juta pada masyarakat Desa Dudepo,” bebernya.

Hingga berita ini terbit, mantan kepsek SDN 8 Anggrek, Sutrisno Dahlan tidak pernah menggubris telpon dari awak media.

Pewarta: Miton Modanggu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here