Oleh : Nurhadi Taha.
Pegiat Literasi.
Saya tak menyangka saya bisa berdiri di tengah para guru dan pendidik ini adalah sebuah kehormatan bagi saya, pada awalnya saya di datangi oleh para guru dan pendidik di gorontalo mereka meminta saya untuk dapat memimpin organisasi PGRI. Sebuah organisasi profesi yang saya kenal getol untuk berjuang bagi kemajuan pendidikan di indonesia.
Pada pemilihan Konferensi PGRI propinsi gorontalo pertama saya berada di luar kota saya tak menyangka dapat suara 75 suara tanpa saya menelpon dan meminta untuk di pilih itu menandakan bahwa saya di aspirasikan dan di amanahkan untuk memimpin organisasi ini, namun saya di batalkan oleh PB PGRI karena ada hal yang keliru di dalam pelaksanaan konprov PGRI pertama. Dan pada konprov lanjutan saya angap ini adalah sebuah Harga diri dan kehormatan Pgri , maka saya sampaikan pada semua cabang saya akan terus berjuang demi menjaga kehormatan Pgri dan memperjuangkan aspirasi guru di gorontalo. Alhamdulillah suara saya bertambah hingga 95 pada lanjutan konprov PGRI hari ini. sehingga saya menyimpulkan ini energi bagi saya untuk mengabdikan diri di PGRI.
Itulah secuil pidato Dr. Eduart Wolok ST. MT. Pada Konferensi PGRI di Aula Guru Ama Gedung perjuangan Guru, pidato yang sederhana tetapi mempunyai makna yang dalam betapa besarnya keteguhan Sosok Rektor muda itu berjuang untuk para guru dan tenaga kependidikan di gorontalo. Tak banyak kita menemukan tokoh yang tulus berjuang untuk para pendidik dan tenaga kependidikan di gorontalo.
Kondisi dunia pendidikan kita di era millenial saat ini tak sekedar kita butuh orang yang punya titel dan gelar yang begitu banyak , Namun butuh Tokoh yang dapat menjadi pendobrak dan mampu menjawab tantangan dan menyelesaikan Masalah yang kian menumpuk.
Dia Eduart Wolok memang bukan guru besar tetapi dia punya mimpi dan cita – cita besar , bahwa rumitnya mengelola Kampus perguruan Tinggi negeri tak harus ada kata berhenti untuk mengabdikan dirinya pada Dunia pendidikan tetapi baginya Tugas setiap mereka para tokoh bangsa adalah melawan dan menghapus keterbelakangan dan Ketertinggalan .
Di besarkan di lingkungan Sosok Guru membuatnya turut bertangung jawab atas kondisi guru saat ini. Sosok ibunya yang juga guru telah membawanya tekadnya untuk menjadi pioner dalam setiap detak jantung dan nurani para guru di gorontalo.
Ia Tahu gurulah kunci dari setiap anak bangsa dapat mengapai kesuksesan, sehingga kampus Atau setiap perguruan tinggi di mana saja harus dapat mensuport berbagai kepentingan setiap para pendidik di gorontalo. Kolaboratif inilah menjadi cita – citanya , SDM yang Unggul terletak dari seberapa besar para guru dapat mengawal dan membimbing peserta didiknya dengan baik dan benar maka kemajuan suatu daerah terletak pada bagaimana kualitas dan kapabilitas setiap guru di gorontalo.
Dia eduart Wolok tidak sekedar Rektor tetapi di ibaratkan sebagai sosok Sang Laskar Pelangi bagi Guru dan Anak Anak Muda gorontalo saat ini.
Selamat bertugas dan berjuang ketua Kami, Ketua PGRI Propinsi Gorontalo Masa Bakti 2019 – 2024 ada banyak harapan dan tugasmu yang belum selesai, sungguh berat amanah ini tetapi kami yakin kau mampu mewujudkannya dengan niat keikhlasan dan ketulusan dalam setiap derap langkahmu Amin Yra…