Historiografi Desa : Urgensi Sejarah Desa Dalam Menentukan Arah Pembangunan Desa

4743
2

Oleh : Andris K. Malae

(Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial)

Dalam historiografi Indonesia, sejarah Desa hampir tidak mendapatkan tempat yang proporsional. Desa sebagai kesatuan teritorial dan administrasi lebih banyak diminati oleh peneliti diluar displin ilmu sejarah (kuntowijoyo, 2003). Minat sejarawan di Indonesia terhadap penulisan sejarah desa di Indonesia dianggap kurang memiliki tantangan. Hampir sebagian besar historiografi yang ada di Indonesia lebih dominan difokuskan pada penulisan-penulisan yang konteks peristiwa yang terjadi pada masa kolonial Belanda, sejarah politik dan sejarah golongan atas (Sartono Kartodirdjo, 1992), hal ini karena menurut para sejarawan ini lebih menantang dan arah studinya lebih jelas dengan menggunakan beragam sumber-sumber primer yang bervariatif.

Problem Historigrafi Sejarah Desa

Selain itu, eksistensi sejarah desa tidak begitu diperhitungkan karena sumber yang tersedia lebih didominasi oleh sumber lisan. Bagi sebagian sejarawan di Indonesia, sumber lisan tidak begitu authentic dan masih sangat diragukan. Kritik mereka adalah memori tidak dapat digunakan sebagai sumber sejarah yang akurat, sehingga eksplor sejarah desa hanya menjadi konsumsi para Mahasiswa sarjana strata satu yang hasil penelitiannya tidak memiliki tingakt keberlanjutannya, hanya ditulis sebagai pemenuhan tugas akhir akademik kampus. Disatu sisi penulisan sejarah desa menjadi penting dalam mengeksplor potensi desa yang selama ini belum banyak diketahui, dan juga dalam konteks ini, masih ada pemerintah desa yang tidak ambil pusing terkait dengan eksistensi sejarah yang ada di desanya.

Jika salah satu hambatan dalam penulisan sejarah desa hanya terletak pada sumber lisan saja, maka harus ada upaya kongkrit yang harus dilakukan agar penggunaan sumber lisan dapat menjadi sumber utama dalam penulisan sejarah di Indonesia. Padahal jika upaya penulisan sejarah desa memang benar-benar dilakukan, baik oleh mahasiswa maupun para ahli sejarah, maka usaha “merawat ingatan” yang dimulai dari tingkatan mikro menuju makro dapat teragendakan dengan baik. Silahkan dicek ada berapa desa yang dalam penyusunan sejarah desanya menggunakan pendekatan heristik, kritik, interpretasi dan hisitoriografi. Oleh karena itu, UNG yang memiliki multidisiplin ilmu punya peran penting dalam agenda pendampingan penyusunan sejarah desa melalui keterlibatan jurusan pendidikan sejarah.

Pentingnya Mempertimbangkan Sejarah Desa dalam Tata Kelola Desa

Fase baru Universitas Negeri Gorontalo di tahun-tahun kedepan adalah sinergi kampus dengan desa menjadi agenda penting dan inti yang dilakukan oleh Edwart Wolok sebagai Rektor yang terpilih 2019. Dengan agenda “Komitmen UNG untuk Pembangunan desa di kawasan Teluk Tomini”, rektor UNG merumuskan beberapa agenda strategis meliputi; Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bidang Pengabdian Masyarakat, Bidang Pendidikan dan Pengajaran.

Hemat saya, dari ketiga agenda yang telah dirumuskan tersebut, salah satu poin penting adalah terkait dengan penulisan sejarah desa atau historiografi desa. Ada beberapa hal mengapa ini menjadi penting; pertama, untuk mengembangkan potensi desa, misalnya dalam hal ekonomi maritim, desa harus mengetahui potensi lautnya pada masa lalu, sehingga desa tersebut dengan mudah mengeksplor potensi lautnya pada masa sekarang, bagaimana cara mengembangkannya, cara menyalurkan dan lain sebagainya; kedua, terkait ekonomi agraria, dengan mengetahui sejarah pertanian desa baik keberhasilan maupun kegagalan-kegagalan yang pernah dialami pemerintah desa dapat melakukan perencanaan ekonomi yang lebih matang pada masa-masa selanjutnya. Dengan demikian penulisan sejarah desa merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan dalam menjawab persoalan-persoalan desa kedepan.

Untuk mengawali agenda rektor, ditahun 2019 Jurusan pendidikan sejarah telah melakukan riset awal terkait dengan sejarah desa. Dari 65 mahasiswa yang melakukan riset sejarah di Gorontalo, kurang lebih 30 mahasiswa yang melakukan riset terkait sejarah desa, dan untuk tahun-tahun berikutnya dengan memanfaatkan program kerja yang akan dilakukan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah antaralain dosen masuk desa dan laboratorim desa, riset akan dilakukan lebih difokuskan pada sejarah desa di kawasan Teluk Tomini.

Pada konteks ini agenda strategi jurusan pendidikan sejarah yang telah disebutkan diatas, dilaksanakan dengan tujuan komitmen jurusan pendidikan sejarah untuk mengawali agenda-agenda strategis UNG, terkait dengan pembangunan desa di kawasan Teluk Tomini. Kedepan ada lima agenda strategis rektor UNG untuk pembangunan desa dikawasan Teluk Tomini diantaranya 1) Tata Kelola Desa, 2) Peningkatan SDM, 3) Manajemen BUMDES, 4) Potensi Desa, dan 5) Strategi Optimalisasi Potensi Desa. Dari kelima agenda strategis yang menjadi focus UNG dalam pembangunan di kawasan Teluk Tomini, jurusan Jurusan Pendidikan Sejarah berkomitmen untuk mengambil bagian dalam mengawal genda-agenda UNG kedepan.(**)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here