Jadikan Tambang Rakyat di Sumalata Timur Non Merkuri, Sekda Dukung Program UNDP

679
0

SGORUT CERIA (barometernewsgo.com) – Sekretaris Daerah (Sekda), Ridwan Yasin mendukung program United Nations Development Programs (UNDP) dalam rangka menjadikan tambang-tambang rakyat di Kecamatan Sumalata Timur, tepatnya di Desa Hulawa sebagai tambang rakyat non merkuri. Dimana, program ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo terkait penghentian penggunaan merkuri di tambang rakyat sejak 2017 silam.

Kegiatan Pertambangan Emas Rakyat atau Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia telah berlangsung sejak lama dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat di berbagai daerah.

“Karena memang sektor ini mampu memberikan dampak positif dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan menggerakan roda perekonomian. Namun di sisi lain, kegiatan tersebut telah menimbulkan permasalahan-permasalahan lingkungan dan kesehatan akibat penggunaan merkuri yang berlebihan dalam proses pengolahan emas,” tutur Ridwan Yasin.

Usai menerima tim dari UNDP di ruang kerjanya, kemarin. Dijelaskan Ridwan, program penghapusan merkuri atau non merkuri yang diberi nama Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-Scale Gold Mining (ISMIA) ini merupakan program UNDP yang diusulkan kepada GEF (Global Environment Facility) melalui program GEF-GOLD yang direncanakan berlangsung selama Tahun 2017-2022.

“Dan kita di Gorut masuk sebagai salah satu wilayah yang ada tambang rakyatnya. Mereka (UNDP) ingin membebaskan masyarakat penambang kita di Sumalata Timur dari dampak merkuri. Jadi, pada dasarnya, program ini tidak menganggu jalannya penambangan oleh masyarakat. Hanya saja, penggunaan merkuri dari proses pengolahannya itu akan dihapus, artiya masyarakat penambang diberi pemahaman, untuk terhindari dari penggunaan merkuri, karena akan berakibat pada kesehatan mereka,” pungkas panglima ASN ini. (MM/Adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here