BONEBOL (barometernewsgo.com)-Kabupaten Bone Bolango merupakan daerah satu-satunya di Provinsi Gorontalo, bahkan di pulau Sulawesi, yang menerima program hibah dari Pusat Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Limbah (Pusteklim) Yogyakarta untuk renovasi IPAL komunal dengan unit Rotating Biological Contactor (RBC).
Program hibah tersebut diserahkan oleh Dr. Nao Tanaka, selaku Co-Director Pusteklim Yogyakarta kepada Kepada KPP Laulipa Kelurahan Pauwo, Kecamatan Kabila dan KPP Berkah Desa Ayula Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, disaksikan langsung Sekda Bone Bolango Ishak Ntoma, Jumat (20/12/2019).
Co-Director Pusteklim Yogyakarta Nao Tanaka mengatakan, RBC adalah salah satu teknologi secara biologis untuk pengolahan air limbah.
RBC merupakan alternatif yang sangat unik dan unggul untuk bahan biodegradable dan pembuangan nitrogen karena kelayakan, desain yang sederhana dan pengoperasian yang mudah.
Selain itu, kebutuhan lahan yang rendah, konsumsi energi yang rendah, serta biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah dan efisiensi perawatan. RBC menjadi solusi untuk mengurangi masalah sanitasi dan pencemaran air.
”Proyek ini di Indonesia ada sekitar 50 unit, tetapi di Pulau Sulawesi hanya 2 unit, yakni di Kabupaten Bone Bolango,”sebut Nao Tanaka.
Dia mengatakan pengoperasian dan perawatan RBC ini mudah, hemat energi listrik dan berbiaya rendah dibandingkan dengan proses pengolahan air limbah yang lainnya.”RBC dapat membuat kualitas air limbah yang keluar jauh lebih jernih,” ujarnya.
Tanaka pun berharap untuk berkelanjutan pengoperasian dan perawatan RBC ini harus dilakukan secara kontinyu.
“Sarana ini mohon tetap dilakukan perawatan sebagaimana mestinya, supaya RBC bisa bertahan lama. Jika perawatan rutin dan bagus itu akan bertahan lebih dari 20 tahun,” kata Nao Tanaka.
Pada kesempatan itu, Sekda Ishak Ntoma atas nama pemerintah daerah sangat berterima kasih dengan adanya hibah bantuan sarana RBC dari pemerintah pusat melalui Pusteklim. RBC ini menjadi satu hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Apalagi konsepnya bagaimana menjaga lingkungan terutama dari sisi sanitasi lingkungan, sehingga intalasi pengolahan limbah, baik limbah rumah tangga, kamar mandi dan WC. itu disatukan dalam satu jaringan yang terintegrasi di semua rumah dan terolah terfitrasi di satu tempat yang disebut IPAL.
“Dengan bantuan seperti ini akan lebih menjaga lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kami mengharapkan ini bisa direplikasi dan bisa menjadi salah satu hal yang bisa diterapkan ke pemukiman lainnya,” kata Sekda Ishak Ntoma