GORONTALO (barometernewsgo.com)-Pernyataan akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Funco Tanipu terkait kemiskinan di Provinsi Gorontalo dalam 10 tahun terakhir ini, mendapat reaksi dari Juru Bicara Gubernur Gorontalo Noval Abdussamad.
Menurutnya ia merasa terkejut dan seakan merasa “ditempeleng” oleh yuniornya sendiri.
Dijelaskannya, kritik Funco Tanipu yang membading-bandingkan pemerintahan di era Fadel Muhammad dan Gusnar Ismail, terutama terkait angka kemiskinan pada acara bertajuk Forum Demokrasi Gorontalo, Senin (09/05/) tersebut, dinilai keliru karena terdapat beberapa aspek yang luput dari perhatian Funco Tanipu.
“Jujur, saya dapat kiriman video dan berita dari adik-adik saya yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Mereka menyampaikan bahwa kritikan dari Bang Funco itu keliru karena curiga kalau Bang Funco tidak melihat jumlah penduduk Gorontalo di era Fadel-Gusnar dan era Rusli-Idris dan langsung menyimpulkan secara sederhana.
Padahal menurutnya, peningkatan jumlah penduduk di era pemerintahan Rusli Habibie yang sangat tinggi sebesar 136.170 ribu semestinya menjadi acuan dalam membanding-badingkan.
Meski demikian, Noval berharap agar Funco Tanipu dalam memberikan pernyataan tersebut benar-benar objektif.
“Bang Funco pasti dalam memberikan pernyataan sadar bahwa dirinya seorang akademisi dan tidak mungkin merusak citranya sendiri sebagai cendekiawan muda yang banyak memiliki karya tulis, memang kedengarannya tendensius, karena penilaiannya tidak academic oriented, mengkomparasikan kinerja 2 era atau rezim tanpa menjelaskan kondisi yang sangat berbeda di dua era itu, yang Bang Funco komparasikan hanya yang buruk di era Rusli-Idris, padahal kalau sedikit saja objektif saya yakin pernyataan Bang Funco itu akan jadi lebih indah dan elegan sebagai seorang akademisi, bukan terlihat sebagai seorang politisi”.
Terakhir, Noval menyampaikan bahwa buah yang dipetik tahun 2010 tidak mungkin akan terasa manis jika dimakan pada tahun 2022, pasti rasanya busuk dan bisa menimbulkan penyakit, sebaiknya buah yang dipetik tahun 2010 dinikmati pada tahun 2010 juga, karena buah yang dipetik tahun 2022 pasti jauh lebih manis jika dibandingkan dengan buah yang dipetik tahun 2010.(**)