GORONTALO (barometernewsgo.com) – Ramadhan tahun ini terasa berbeda karena masyarakat tetap berada di rumah menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran virus corona.
Hal ini itu membuat kegiatan mengabuburit untuk menunggu adzan Maghrib menjelang berbuka puasa yang biasanya dilakukan dengan mencari takjil atau hanya sekadar berjalan-jalan, saat ini tidak dapat dilakukan.
Meski begitu, kegiatan mengabuburit tetap bisa dilakukan di rumah saja dengan memanfaatkan berbagai aplikasi ponsel.
Ngabuburit menjadi budaya bagi masyarakat Muslim saat menjalankan Ibadah Puasa di bulan suci Ramadhan. Ragam kegiatan dilakukan guna mengisi waktu luang menjelang waktu berbuka puasa.
Namun, alangkah baiknya jika ngabuburit itu diisi dengan aktivitas positif dan produktif, seperti yang dilakukan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Gorontalo.
Ngabuburit online bareng Relawan TIK Gorontalo tersebut melibatkan berbagai unsur pemateri dari dalam dan luar Gorontalo yang kegiatan ini diselenggarakan pada setiap tanggal ganjil Ramadhan 1442 H, dimulai pukul 15.45 Wita hingga selesai, secara Zoom Meeting tanpa ada pungutan atau gratis.
Seluruh data yang dikumpul akan dikelola oleh Relawan TIK Gorontalo untuk keperluan publikasi acara dan dijamin kerahasiaan data.
Menghadirkan sejumlah pemateri di bidangnya. RTIK menggelar Ngabuburit IT (Ilmu Teknologi), dibuka sejak 5 Ramadhan 1442 Hijriah, tepatnya Sabtu (17/4/2021).
Berbagai materi dibahas dalam Ngabuburit ala RTIK Provinsi Gorontalo ini.
RTIK Provinsi Gorontalo mengangkat materi tentang Starring Development Mobile APP (Android version) With Flutter yang disampaikan oleh Basri Umar selaku Aexecutif Android Ethusiast, serta dipandu oleh Host kece, Rian Oktavianto.
Android sendiri merupakan sebuah sistem operasi yang sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok. Hampir semua orang membutuhkan alat yang satu ini untuk berkomunikasi, mencari informasi dan perkembangan berita terbaru, melakukan pekerjaan, dan berbagai aktivitas lainnya. Bahkan, saat ini hampir semua orang menggantungkan aktivitas mereka pada Android yang mereka miliki.
Basri Umar mengawali materinya dengan menjelaskan secara singkat mengenai Flutter.
“Flutter adalah sebuah Framework yang diciptakan oleh Google yang bisa digunakan untuk Cross-Platform,” kata Basri.
Jadi, Flutter merupakan sebuah alat yang memudahkan pelaku IT agar bisa membangun aplikasi antar platform (iOs, Android) secara native atau native cross-platform dengan menggunakan satu bahasa pemrograman dan satu basis kode. Native cross-platform yang dimaksud bukan sebuah aplikasi web yang dibungkus oleh native app tetapi kita benar-benar membangun dua aplikasi berbeda untuk iOs dan Android yang kemudian bisa distribusikan ke Apple App Store maupun Google Play Store.(***)