HGN-HUT PGRI, Prof. Fory Armin Naway : Momentum Tepat Merajut Kembali Semangat Solidaritas Guru

184
0

GORONTALO (barometernewsgo.com)-Hari Guru Nasional (HGN) ke-30 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79 tanggal 25 November tahun 2024 ini, menjadi momentum yang tepat bagi guru dan elemen pendidikan untuk merajut kembali semangat solidaritas dan soliditas elemen Guru di manapun, demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas di masa-masa mendatang

Hal itu dikatakan Ketua PGRI Kab. Gorontalo Prof. Fory Armin Naway, saat dimintai tanggapannya terkait peringatan HGN dan HUT PGRI tingkat Kab. Gorontalo tahun 2024 ini.

Menurut Ketua PGRI yang juga menjabat Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kab. Gorontalo ini, semangat solidaritas dan soliditas guru merupakan instrumen penting dalam membangun kemajuan pendidikan yang bermutu.

Itulah sebabnya, tema HGN dan HUT PGRI Tahun 2024 kali ini, adalah “Guru Bermutu, Indonesia Maju”, berpangkal dari semangat solidaritas dan soliditas Guru untuk bangkit mewujudkan kebersamaan, memiliki rasa senasib dan seperjuangan dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak didik sebagai penerus cita-cita bangsa.

Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Gorontalo ini juga menjelaskan, peran Guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya berada di lingkungan sekolah dan di ruang kelas, tapi juga di tengah masyarakat, mengabdi dan memberikan sumbangsih kontribusi berupa tenaga dan pemikiran di mana Guru tinggal dan mengabdi.

Tidak heran, jika Guru di manapun senantiasa dituntut memiliki kompetensi sosial yang nantinya dapat dimanifestasikan melalui semnagat untuk mengabdi kepada masyarakat.

“HGN ke-30 dan HUT PGRI yang diperingati setiap tanggal 25 November, tidak cukup hanya dimaknai sebagai momentum untuk merefleksi peran dan kiprah elemen Guru Indonesia dalam perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi juga menjadi ajang untuk merajut kembali semangat solidaritas dan soliditas Guru serta elemen pendidikan” ujarnya.

Lebih lanjut sosok perempuan yang berlatar belakang akademisi dan Guru Besar yang aktif di berbagai organisasi perempuan ini, menjelaskan, peran guru dalam proses pendidikan di era perkembangan teknologi informasi dewasa ini, semakin penting dan strategis.

Menurutnya, peran Guru di sekolah, tidak akan bisa tergantikan oleh alat canggih dan modern sekalipun, karena guru sebagaimana namanya adalah “cahaya penerang” di tengah kegelapan.

“Kan Guru itu berasal dari 2 kata : Gu yang artinya bayangan atau gelap dan Ru artinya terang atau cahaya. Jadi guru itu adalah cahaya penerang dalam kegelapan” tandasnya.

Itu artinya ungkap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kab. Gorontalo ini, guru memiliki peran sentral sebagai penunjuk jalan kemanusiaan, memanusiakan manusia, bahkan menjadi penerang bagi mereka yang masih berada di jalan yang salah, memberikan pandangan dan pemikiran konstruktif untuk kemaslahatan dan kemajuan bersama.

“Itulah sebabnya guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa atau pahlawan Kusuma Bangsa, karena peran dan jasanya menghalau kebodohan dan ketidakadilan sekaligus mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan manusia lain hingga memiliki wawasan yang luas yang kelak menjadi modal dasar dalam berkiprah di dunia nyata” ujarnya lagi.

Oleh karena itu, momentum menjelang HUT PGRI tahun ini, Prof. Fory Armin Naway selaku Ketua PGRI Kab. Gorontalo mengajak elemen Guru untuk menggalang semangat solidaritas dan kesetiakawanan, memupuk semangat perjuangan dan jiwa patriotisme untuk melawan musuh bernama kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan.(NN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here