DEPROV GORONTALO ( barometernewsgo.com)-Baru hitungan menit setelah dilantik sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, 5 Anggota Legislatif unjuk nyali menerima para demonstran yang menyampaikan aspirasi pada momen pelantikan 44 Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (9/9) di halaman Gedung DPRD Provinsi di Puncak Botu.
Dari 44 Anggota Dewan yang dilantik dan diharapkan menerima aksi para demonstran, hanya 5 Anggota Dewan yang masih bertahan di Gedung Dewan.Mereka dengan penuh keyakinan yang mantap, berani menemui langsung masa aksi.
5 orang Anggota Dewan yang dinilai responsif tersebut, adalah Umar Karim dari Partai Nasdem, Ghalib Lahidjun dari Partai Golkar, Djoni Dalanggo dari Partai Nasdem Dapil Boalemo Pohuwato, Limonu Hippy dan Siti Nuryain Sompie,keduanya dari Partai Gerindra.
Bahkan 5 Anggota Dewan wajah baru Deprov Gorontalo itu, mengabulkan permintaan para demonstran yang meminta mereka diterima di ruang sidang.
Saat berada di ruang sidang, para demonstran yang dipimpin Lion Hidjun menyampaikan berbagai aspirasi yang terkait dengan permasalahan di daerah ini.
Diantaranya persoalan Plasma di Kab. Pohuwato, persoalan tambang emas di Pohuwato dan Bone Bolango serta persoalan jalan yang pekerjaannya dinilai bermasalah dan terkatung-katung di Kota Gorontalo.
Merespon berbagai aspirasi yang disuarakan oleh para demonstran itu, Ghalib Lahidjun yang pertama memberikan tanggapan, pada intinya meminta agar apa yang disuarakan oleh para demonstran dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh perwakilan para pengunjuk rasa untuk selanjutnya akan disampaikannya kepada 40 orang anggota Dewan lainnya yang tidak hadir.
Demikian juga dengan tanggapan yang disampaikan Umar Karim. Menurutnya aspirasi yang disampaikan oleh para demonstran menjadi masukan berharga untuk dibahas lebih lanjut oleh Anggota Deprov Gorontalo.
Umar Karim yang berasal dari Dapil Boliyohuto -Tibawa cs itu,salah satunya menyoroti masalah Plasma di Kab. Pohuwato yang menurutnya perlu dipansuskan oleh Deprov Gorontalo untuk menuntaskan persoalan yang sudah bertahun-tahun dikeluhkan oleh warga itu.
Di bagian lain, Siti Nuryain Sompie juga menyoroti masalah harga komoditi jagung yang perlu menjadi perhatian Anggota Deprov ke depan.
Lain lagi dengan Limonu Hippy. Kader Partai Gerindra dari Pohuwato-Boalemo ini menanggapi persoalan tambang emas di Kab. Pohuwato yang harus dicarikan jalan keluarnya, terutama bagaimana keberpihakan pemerintah terhadap penambang tradisional.
Bahkan ia menyarankan agar ke depan, masyarakat penambang emas memperoleh fasilitas untuk mendapatkan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) demi meningkatkan kesejahteraan penambang.
Lain lagi dengan Djoni Dalanggo. Sebagai anggota Dewan yang berlatar belakang Guru, Anggota Deprov Dapil Pohuwato ini secara khusus memberikan perhatian terhadap persoalan pendidikan di Gorontalo.
Menurutnya, ke depan, persoalan zonasi masuk ke jenjang pendidikan SMA dan SMK perlu dibenahi agar tidak menyulitkan masyarakat, khususnya para lulusan SMP di Gorontalo
Yang jelas menurut Djoni Dalanggo, masih banyak persoalan di bidang pendidikan yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi, mulai dari persoalan anggaran, persoalan guru dan problematikan pendidikan lainnya di daerah ini.(HT)