Tampil Beda, Ini Gagasan Baru untuk Gorontalo dari Caleg DPR-RI Prof. Fory Armin Naway

415
0

GORONTALO (barometernewsgo.com)-Tampilnya Prof. Fory Armin Naway dalam perhelatan politik pemilihan calon Anggota DPR-RI pada Pemilu 2024 mendatang, memberi warna baru di dunia politik di Gorontalo .

Jika pada Pemilu periode sebelumnya, nuansa persaingan calon Anggota DPR-RI seakan tidak nampak “adu gagasan” melainkan begitu vulgar dengan istilah “ba siram” dan meya-meya”, maka pada Pemilu kali ini, Prof. Fory Armin Naway hendak memulai semangat baru, berupa konsep meraih simpati konstituen dengan “adu gagasan”,yakni bagaimana membangun gagasan baru dan terobosan baru tentang masa depan Gorontalo yang lebih baik.

“Sudah saatnya kita membangun platform politik yang sehat yang mengandung muatan edukasi ke masyarakat untuk menghasilkan kepemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas” ujarnya.

Menurut mantan Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNG ini, berbicara tentang Pesta demokrasi, bukan semata-mata berbicara tentang siapa yang memiliki “banyak uang” yang menempatkan suara rakyat seakan bisa dibeli, tapi Pemilu merupakan momentum untuk menggagas ide dan terobosan tentang bagaimana memberdayakan masyarakat melalui berbagai konsep dan pemikiran yang progresif.

“Dalam konteks masa depan Gorontalo, masih begitu banyak aspek yang mesti digagas, dipikirkan dan didiskusikan untuk kemudian disuarakan di Senayan” ujarnya

Sebutlah misalnya bagaimana mewujudkan Gorontalo yang saat ini tengah memasuki bonus demografi, bagaimana meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bagaimana menurunkan angka kemiskinan, bagaimana dengan Wajib Belajar 12 tahun, bagaimana dengan nasib tenaga Guru honorer, tenaga kontrak dan masih banyak lagi persoalan krusial yang mesti dipahami, diwacanakan, didiskusikan untuk kemudian disuarakan di tingkat pusat.

Bahkan lebih dari itu, menurut Calon Anggota DPR-RI nomor urut 1 dari PPP ini, Gorontalo sebagai daerah adat yang memiliki kurang lebih 268 ritual adat-istiadat,maka ke depan Gorontalo membutuhkan regulasi khusus tentang bagaimana mengembangkan dan melestarikan adat-istiadat yang kelak dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Gorontalo.

Menurutnya, status Gorontalo sebagai salah satu dari 19 daerah adat di Indonesia, patut mendapat dukungan yang lebih konkrit berupa regulasi khusus dari Pemerintah Pusat sebagai bentuk penguatan yang komprehensif

Demikian pula dalam kerangka mengukuhkan eksistensi Gorontalo sebagai daerah yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 23 Januari 1942, sebelum Indonesia merdeka atau yang dikenal dengan hari Patriotik 23 Januari, ke depan menurut Prof. Fory Armin Naway, sangat penting untuk digaungkan di tingkatan Pemerintah pusat untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang dapat berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat Gorontalo

“Selama ini keseluruhan aspek yang saya sebutkan tadi luput dari perhatian dan ke depan, jika rakyat memberi amanah, semua itu akan saya suarakan dan akan digaungkan di tingkat pusat melalui pendekatan-pendekatan khusus di tingkat pengambil kebijakan di Kementerian” jelasnya.

Masih menurut Prof. Fory Armin Naway, Gorontalo membutuhkan ide dan gagasan baru yang prospektif, gerakan baru serta semangat dan komitmen baru untuk merespon berbagai persoalan dan masa depan Gorontalo yang lebih baik.

“Untuk itulah saya maju sebagai Anggota DPR-RI hingga harus pensiun dini sebagai Dosen dan Guru Besar karena ingin mengabdikan diri secara lebih konkrit untuk masa depan Gorontalo” tandasnya. (AM).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here