POHUWATO (barometernewsgo.com)- Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga membuka kegiatan Simposiun pertanian organik dengan tema “prospek pertanian organik dalam mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan”
Kegiatan ini turut dihadiri Narasumber Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan Bidang SDGs dan Kebijakan Energi, Prof. Dr. Ir. Winarni D. Monoarfa, M.S, Ketua Umum MD Kahmi Pohuwato, Iwan Abay, di gedung panua kantor Bupati, Rabu, (20/9)
Dalam sambutannya Bupati Saipul mengatakan, tema pertanian organik yang diangkat pada simposium ini sangatlah relevan dengan potensi unggulan daerah yakni pertanian yang fokus pada komoditas padi dan jagung, serta tanaman tahunan lainnya dengan luas lahan pertanian produktif kurang lebih 43 ribu hektar.
Dijelaskannya, pertanian organik menjadi trend yang mengalami perkembangan pesat seiring bergesernya perilaku konsumen yang menjadikan bahan pangan bukan hanya sebagai elemen untuk memenuhi kebutuhan kalori saja, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan trend hidup sehat untuk pemenuhan nutrisi yang terbebas dari kandungan zat kimia.
Menurut Bupati, produk pangan organik dari sisi permintaan konsumen dan harga pasar secara global jauh lebih besar dan mahal. Pasar global bahan makanan organik saat ini didominasi oleh pasar Amerika, Uni Eropa dan China. Namun kemampuan negara kita dalam memproduksi bahan pangan organik untuk memenuhi pasar dalam negeri dan global masih sangat terbatas.
“Di dalam negeri sendiri minuman dan makanan kemasan organik tumbuh 7,9%, makanan kemasan organik dalam negeri lebih banyak berasal dari beras dan kopi organik. Kondisi ini merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi kita khususnya pemerintah daerah dan para pengusaha agro bisnis dan agro industri”,jelas Bupati Saipul.
Dijelaskan Bupati Saipul Mbuinga, saat ini sering terjadi di masyarakat semakin langka dan mahalnya harga pupuk dipasaran telah mendorong sebagian petani melirik pertanian organik sebagai alternatif dengan memanfaatkan limbah alami dan limbah rumah tangga yang berlimpah untuk didaur ulang menjadi pupuk organik dalam memenuhi kebutuhan budidaya pertanian.
“Hal ini sesungguhnya adalah peluang ekonomis yang bisa dimanfaatkan khususnya para pengusaha muda termasuk dari kalangan Kahmi. Pemerintah daerah tentunya akan berperan mendorong dan memfasilitasi dalam menyediakan infrastruktur pendukung serta bantuan teknis melalui dinas yang terkait”,pungkas Bupati Saipul.
Terakhir, sebagai organisasi tempat berkumpulnya para cendekiawan Islam, selaku pemerintah daerah ia optimis bahwa Kahmi dapat berbuat banyak dalam memadukan antara kekuatan spritual, akademik, dan kultural dalam membangun kehidupan masyarakat yang ada di Kabupaten Pohuwato .
Peran ini tandasya diharapkan bisa diberikan secara maksimal oleh Kahmi.
“Besar harapan saya, sinergitas Kahmi, pemda, para pengusaha dan organisasi-organisasi lainnya tetap terjalin dengan baik, untuk Pohuwato yang lebih maju dimasa depan”,ungkapnya.(**)