Gorut Ceria : Ada yang berbeda pada Momen Upacara Sumpah Pemuda yang di gelar di Halaman Kantor Bupati Gorut Kamis 28/10/2021. benar benar menakjubkan dan wajib di apresiasi, seorang tokoh birokrasi yang namanya kian menonjol selama dirinya menjabat sekda sejak 2019 – 2021 kini nampak hadir ditengah tengah Peserta Upacara
Semua peserta upacara dan Seluruh undangan forkopimda yang menghadiri upacara peringatan sumpah pemuda 28 oktober 2021 kaget melihat sosok yang tak asing bagi seluruh ASN di lingkup daerah Gorut
Diketahui Ridwan Yasin panggilan akrab Panglima itu tiba tiba muncul di barisan peserta upacara ASN Pemda, dengan berpakaian PDH lengkap serta menggunakan topi berlambang tiga bintang dirinya tampil gagah berani di antara semua Peserta. tanpa ragu ragu sedikitpun Ridwan Yasin bagaikan prajurit militer dengan sikap baris yang sempurna kian bersatu padu mengikuti irama musik panduan komando barisan, kendati sanski disiplin yang ia terima dari Bupati sangat sulit diterima oleh akal sehat, bayangkan dari pangkat jenderal kini turun menjadi prajurit bintara, sungguh suatu ganjaran yang tak layak diterima oleh seorang Ridwan Yasin, bukan persoalan turun jabatan namun pengorbanan Ridwan Yasin selama menjabat Sekda sudah banyak mencuri hati publik, namanya makin bersinar di kala dirinya menahkodai ASN, terobosan dan sikap pantang menyerah kerap ia pertontonkan demi menjaga marwah ASN di mata masyarakat. berbagai prestasi diraihnya dan berbagai pujian datang membanjiri kemampuan mantan Karo Hukum Provinsi itu, berani mengambil resiko membuat namanya sulit dilupakan oleh sebagian besar masyarakat Gorut
Hal yang di lakukan Ridwan Yasin ini mendapatkan Apresiasi dari Puluhan pejabat OPD termasuk kadis Kominfo Sumitro DatunSolang Mantan Kadis Koperindag ini ketika melihat Ridwan Yasin berada di balik barisan Peserta upacara, sedangkan kursi di panggung kehormatan yang biasa ia duduki menjadi saksi bisu menyaksikan tuannya berdiri di bawah panasnya terik matahari mendengarkan aba-aba komandan upacara
Sumitro teringat Jenderal besar Islam Khalid bin Walid, panglima perang islam di zaman Nabi, Khalid dikenal cerdas dan ahli taktik perang, terbukti pasukan khalid tak pernah kalah perang, sejak zaman Rasululah hingga Abu Bakar Khalid selalu mengirimkan kabar gembira kemenangan umat islam buat khalifah Abu bakar yang ada di Madinah, setelah Abu Bakar wafat yang menggantikan beliau adalah Umar Bin Khatab, langkah awal yang di ambil oleh Umar yaitu merombak Kabinet perang dan yang paling mengejutkan, Umar mencopot jabatan khalid dari panglima perang berpangkat jenderal besar menjadi Prajurit Bintara, namun karena Khalid berjiwa kesatria dan rasa patuhnya kepada pemimpin dan rasa cintanya pada Allah serta rasa cintanya pada Rasululah, Khalid ikhlas menjadi prajurit biasa dan rela jabatannya di duduki oleh Abu Ubaidah Al Zarrah yang saat itu adalah anak buahnya, Khalid dengan rasa imannya yang kuat berbaur bersama prajurit Tam-tama lainnya dan patuh pada perintah Abu Ubaidah mantan anak buahnya “ulas Sumitro