KABGOR (barometernewsgo.com) – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengaku sangat prihatin atas eskalasi kekerasan di wilayah Palestina yang diduduki, Jerusalem Timur dan Israel.
“Kami mengutuk semua kekerasan dan semua hasutan untuk melakukan kekerasan dan perpecahan etnis serta provokasi,” ungkapnya kepada awak media, Sabtu (16/5/2021).
Konflik sosial agama yang terjadi ditanah Palestina hari ini memang menjadi sorotan dunia. Bahkan di Indonesia sendiri dukungan moral mulai terlihat dari kelompok-kelompok masyarakat tertentu sebagai bentuk rasa prihatin atas sesama, khususnya kaum muslimin.
Berbeda dengan warga muslim ditanah Palestina yang harus berjibaku dengan aksi teror tentara Israel yang terus membombardir dengan roket- roket mereka ditanah suci ketiga Al-aqsa Palestina.
Bupati Nelson Pomalingo pun turut menyatakan prihatin akan musibah yang terjadi pada penduduk Palestina saat ini.
“Tentu kebahagiaan kita dalam menyambut idul Fitri tak sama gembiranya dengan mereka warga Palestina. Dimana anak-anaknya harus bersembunyi dari serangan roket Israel,” ujar Nelson.
“Berbeda dengan kita disini, anak-anak kita, kita semua bisa merayakannya dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Namun untuk mereka itu tidak bisa dirasakan dengan tenang. Maka dari sinilah keprihatinan kita harus kita tunjukan, sebagai sesama kaum muslimin,” tandas Nelson yang juga selaku ketua Dewan Mesjid Indonesia, Provinsi Gorontalo itu.
Untuk itulah kata Nelson, tak ada hal yang wajib kita lakukan untuk mereka, selain mengirimkan doa sebanyak-banyaknya kepada kaum Muslim Palestina.
Bukan hanya doa, membantu dengan bantuan materil lainnya kalau bisa dilakukan oleh kita kaum muslimin khususnya di Kabupaten Gorontalo. Setidaknya untuk meringankan beban mereka yang ada di Palestina.
“Ya, dengan doa dan bantuan lainnya. Semoga itu bisa memberikan kekuatan, ketabahan bagi mereka yang ada di Palestina. Agar kaum muslimin disana, tetap diberikan kekuatan dan mampu mempertahankan tanah suci Palestina, kota suci ketiga setelah Mekah, Madinah dan Al-Aqsa, Palestina,” tutur Nelson.(***)
