Gorut Ceria : Pemuda biasanya identik dengan kehidupan hura-hura dan bebas. Namun, hal ini berbeda dengan pemuda di Desa Moluo, Kwandang, Gorontalo Utara.
Jiwa inovatif mereka patut diapresiasi, terutama di tengah situasi yang serba sulit akibat pandemi Covid-19.
Pemuda desa bernama Riski Muda ini merintis usaha produksi rokok dengan menggunakan alat linting tradisional. Namun, meski tradisional, kualitas rokok ini tak perlu diragukan.
Ide ini awalnya dijalankan oleh Riski saat sedang jenuh di rumah. Ia kemudian berinisiatif membuat rokok untuk disajikan kepada teman-teman pelanggan yang kerap nongkrong di warungnya.
“Ini sengaja saya lakukan agar pemuda pemuda lainnya atau siapa saja bisa menghemat isi kantongnya atau uang jajan yang masih bisa dibelanjakan pada keperluan lainnya, merokok itu kan idealnya hanya mencari kenikmatan. Nah saya sudah siapkan rokok Slorok guna sebagai solusi bagi yang belum punya duit untuk belanja rokok di toko maupun di warung warga,” kata Riski, Minggu (30/8).
Ia berharap, apa yang dilakukannya ini bisa memberi dampak positif bagi warga sekitar. Selain itu, menjual rokok Slorok kini menjadi usaha sampingannya untuk menambah penghasilan sehari-hari.
“Semoga apa yang saya lakukan bisa bermanfaat untuk warga Gorut, sebagai pemuda saya tentu mendukung program pemerintah dengan melibatkan diri di bidang Usaha Mikro kecil dan Menengah, juga bisa menyiapkan rokok dambaan warga,” tutup Riskiy Muda.
Pewarta: Miton Modanggu