GORUT CERIA (barometernewsgo.com)-Sungguh malang nasib Sukarno suleman (46) Warga Desa Hutokalo Kecamatan Sumalata Timur ( Sumtim) Gorut harus menerima Kenyataan yang pahit, 1 Unit Mesin Tempel merek Zuzuki 15 PK yang dia terima secara simbolis Di Aula Kantor Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pelabuhan Kwandang Rabu 27 Nopember tahun 2019 oleh Bupati Indra Yasin terpaksa harus di kembalikan pada Oknum berinisial (WP) yang mengatasnamakan rekom Sekda Gorut dengan janji akan di ganti dengan Mesin Tempel merek Yamaha.
“Begini kronologi penarikan Mesin Tempel satu Unit zuzuki ” hari kamis tepatnya tanggal 4 Desember Seorang warga Desa Hutokalo kecamatan Sumtim di datangi Empat orang suruhan dengan maksud melaksanakan perintah WP untuk menarik Mesin Tempel yang ada dalam rumahnya.
Sukarno kaget karena mesin tempel sudah resmi menjadi miliknya dan secara sah di serahkan pemerintah Daerah Gorut. Padahal mesin Tempel itu masih terbungkus bagus, sejak di terimanya barang itu menjadi sesuatu yang sangat di cintai rencananya akan di operasikan bulan rajab nanti.
“Namun ke 4 orang ini bersikeras mengambil Mesin Tempel itu sebab akan di ganti dengan yang baru, alasannya “ini perintah WP berdasarkan rekomendasi Sekda,”ungkap ke empat orang itu.
Sukarno sendiri mendengar ini perintah WP berdasarkan rekom Sekda maka tanpa basa basi Sukarno menyerahkan mesin Tempel itu meski dengan terpaksa.
Lebih anehnya lagi Sukarno sudah menyerahkan pelicin sembilan juta pada WP dengan tiga tahap, yang pertama tiga juta lima ratus ribu, menyusul satu juta pada bulan puasa sisanya di transfer hingga lengkap sembilan juta.
Pengaduan ini di terima langsung oleh Dinas Terkait Dinas kelautan dan perikanan (DKP) anehnya lagi Sukarno tidak sendiri dia di temani delapan warga dari dua Desa , Buluatu( Sumtim) Dudepo ( Anggrek) yang mengaku telah memberi uang Pelicin namun nama mereka tidak terdaftar sebagai penerima setelah mereka mengecek sendiri di DKP Gorut, warga dua Desa tersebut telah memberikan uang pelicin pada WP jauh sebelum acara penyerahan simbolis pemda Gorut.
“Dinas terkait lewat Kabid Perikanan Tangkap Amanda F Sunge mengaku bahwa warga dua desa punya kwitansi transfer namun saat itu belum di perlihatkan, pihak DKP sendiri masih mengumpulkan data data konkrit terkait pungli ini, “imbuhnya.
Saat di konfirmasi pada WP yang di ketahui berada dalam lembaga permasyarakatan (Lapas ) Kota gorontalo tidak membenarkan hanya saja Sukarno mengeluh bahwa dirinya tidak suka mesin Suzuki kalau Yamaha iya, secara kebetulan teman WP Si Daeng menginginkan mesin Yamaha, WP menjawab “kalau Yamaha tidak ada, Suzuki ada tapi Suzuki itu ada pada Sukarno nah Daeng bersama tiga temannya mendatangi Sukarno lanjutan pertemuan saya tidak tahu, “ungkap WP.
“Soal uang yang diserahkan Sukarno 9 juta ke pihak WP” jawaban WP tidak benar, nggak mungkin,”katanya.

Begitu pula soal uang yang nelayan dari 2 Desa serahkan ke WP .” Jawaban WP tidak benar.
WP menjelaskan dia tidak memerintahkan siapa-siapa, dan dirinya tidak membawa nama Sekda tutup WP saat di hubungi lewat Via telepon.
Hingga berita ini di lansir Pihak DKP sementara menghubungi Sukarno namun belum tersambung sampai dengan saat ini, Kabid Amanda bersama tim sementara melakukan penelusuran dengan adanya laporan warga dua desa itu.
Demikian halnya Sekda di hubungi semalam sudah memerintahkan Pihak DKP untuk terus menelusuri lebih jauh info atau sumber sumber yang bisa memberikan info akurat terkait Soal pungli karena Sekda sendiri tidak pernah memerintahkan siapa siapa untuk penarikan atau hal hal buruk lainnya yang menjolimi rakyat khususnya nelayan yang di maksud, sebaliknya saya selalu berupaya agar semua rakyat yang di 123 Desa terlayani dengan program Pemda,meski terbatas saya terus berusaha untuk bisa membuat rakyat gorut tersentuh oleh program Pemda, “tegas Ridwan.(MM)