Gorut Ceria : Selain memiliki pengalaman dalam dunia pendidikan dan kini menjabat kepala desa Ilomata kecamatan Atinggola Marwan Boeya ternyata Seorang Guru ngaji
Marwan disaat usai berdinas dirinya menyempatkan diri Duduk Dan Gemar Mengaji atau kata keren yang mereka daulati kata ( Dugem )
Desa Ilomata memiliki 4 Dusun . dua dusun memiliki guru ngaji ( PTT ) sedangkan dua dusun lainnya kosong, melihat dua dusun terbengkalai Kades yang tidak lama lagi akan beralih status ASN ini mengambil alih dua dusun dan mengedukasi anak anak santri sembari menuntun mereka untuk membaca Qur’an . rupanya kadesnya sendiri yang mengambil peran sebagai guru ngaji dan ustadz penceramah
Marwan hawatir akan ada kecemburuan dari dua dusun kenapa hanya mereka yang di utus guru ngaji sedangkan dua dusun lainnya tidak, sebelum protes ini berkembang Marwan berinisiatif mengambil langkah cepat meskipun harus menyita waktunya bersama keluarga, kendati demikian Marwan harus ikhlas waktu luang atau istirahat terkuras demi kepentingan agama. Hal ini tak membuat Marwan Cemberut , bermodalkan didikan hapalan Alqur’an dan membaca dari kedua orang tua serta didikan ustadz kala dia masih berusia anak anak dia amalkan demi kelangsungan regenerasi penerus dakwah islamiyah dan syiar islam
Di akui oleh Marwan meski dirinya harus berkorban dan waktu canda tawa dan ke bersamaan bersama keluarga tersita bukan hal baginya, Yang terpenting keridhaan allah dan anak anak menjadi pintar membaca alqur’an, tugas kita sebagai orang tua sangatlah besar apalagi seorang pemimpin ” kata Marwan
Menjadi kades atau pemimpin tidak gampang, bila hanya bermodalkan nyali dan keberanian tanpa di iringi oleh pemahaman agama dan ilmu pengetahuan pasti tidak akan mampu, “minimal kita bisa mewarisi sedikit keteladanan Umar Bin Khatab sang idola pemimpin Umat yang rela miskin melarat demi umatnya, padahal Umar dalah Amirul Mukminin sang pemimpin Dunia , di takuti dan disegani oleh Roma dan dataran Asia kala itu, Turki hingga Nusantara pun takluk di bawah kekuasaannya, bahkan namanya sudah tertulis di dinding dinding Surga . Akan tetapi Umar tetaplah berpenampilan kusut sangat berbeda dengan Sahabatnya Gubernur Mesir Amr bin Ash yang berpenampilan ala kaisar dengan pakaian mewah dan duduk di singgasana mewah, Umar jauh tidak memiliki singgasana , tempat istirahatnya hanyalah di sebuah masjid atau terkadang di bawah pohon pohon, kamar pribadinya sangat memilukan dan tempat tidurnya begitu sederhana tanpa tirai permadani, tidak memiliki istana atau kolam pemandian khusus keluarga Penguasa . Bila Umar ingin rapat bersama para sahabat atau Gubernur cukup didalam masjid , hampir tidak dikenali sosok Umar oleh siapapun yang belum melihatnya . Dia tak ingin makan atau bergembira jika umat di sekitarnya masi ada yang kelaparan, Umar tak ingin di perlakukan bagaikan raja raja pada umumnya , kecintaannya terhadap Umat begitu besar bahkan iman dan rasa cinta Umar terhadap rasulullah hingga ketakwaannya pada Allah sangatlah tinggi, bukan hanya ditakuti oleh sesama manusia atau pun disegani . Umar sangat di takuti iblis karena ketebalan iman dan ketakwaan hingga keberaniannya Dajal sekalipun akan dia hajar kalau ketemu ” ungkap Marwan Boeya
Bila keteladanan Umar meski sedikit saja kita implementasikan dengan ikhlas tentu dunia Akherat kita tergolong umat Muhamad yang di kehendaki allah untuk mendiami surganya kelak
“Intinya saya hanya belajar menjadi individu yang bermanfaat untuk orang banyak terutama maayarakat saya Desa Ilomata ” tutup Marwan.