Tentang Thariq Modanggu, Sang Deklarator dan Wabup yang Langka

1356
0

GORUT CERIA (barometernewsgo.com)-Jika di Indonesia ada Sang Proklamator, maka di Gorontalo ada  Sang Dekalartor, Selain Prof. Nelson Pomalingo yang kini menjabat Bupati Gorontalo dan dikenal luas sebagai Sang Deklarator Provinsi Gorontalo, maka di Utara Jazirah Gorontalo, ada Thariq Modanggu yang kini menjabat Wakil Bupati Gorontalo Utara.

Menariknya, antara Prof. Nelson dan Thariq Modanggu  memiliki kesamaan, yakni sama-sama berlatar belakang akademisi, pendidik atau guru. Juga sama-sama pernah mengemban tugas  sebagai Ketua PGRI, dimana para guru dan dosen bernaung. Prof. Nelson pernah menjadi Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, sementara Thariq Modanggu pernah menjadi Ketua PGRI Kab. Gorontalo Utara.

Kedua figur ini seakan menjadi  simbol kebanggaan guru, sumber inspirasi guru dan sejatinya menjadi spirit bagi guru untuk memupuk rasa percaya diri, bahwa jabatan Bupati, Wakil Bupati, bahkan menjadi Gubernur, bukan hanya milik politisi dan pengusaha,  tapi Guru “bisa Olo”. Pertanyaannya, apakah Thariq Modanggu dapat mengikuti jejak Prof. Nelson menjadi Bupati? kita tunggu saja. Hanya ada 3 faktor yang kelak menentukan, yakni Tuhan, waktu dan suara rakyat Gorut.

Terlepas dari itu, ada hal yang menarik dari seorangThariq Modanggu. Ia Bupati yang terbilang unik dan langka di Provinsi Gorontalo, bahkan di di Indonesia. Ia tidak hanya dikenal akademisi, tapi juga seorang Ustadz, seorang Da’i, penceramah agama. Ia juga mungkin dibilang satu-satunya Wakil Bupati yang penulis buku di Gorontalo. Ia telah melahirkan karya tulis, berupa 9 judul buku dan bahkan ratusan makalah Ilmiah yang sudah dipublikasi di berbagai Jurnal ilmiah. Buku-buku tulisannya banyak yang meraih predikat  best seller. Yang paling menarik adalah buku berjudul “Mengutuk Tuhan yang Terkutuk” yang ternyata mengandung banyak nilai pembelajaran di sana.

Tidak hanya itu saja, Thariq Modanggu juga boleh dibilang sebagai Wakil Bupati yang “Gorontalo Banget”, bukan hanya dilihat dari dialeknya yang sangat kental dengan Gorontalonya, tapi dari pembawaan kepemimpinannya yang seakan menggambarkan potret orang Gorontalo zaman dulu dengan karakter atau pembawaanya yang tergambarkan melalui istilah Wu’udu, Tinepo waw Tombula’o, maupun tercermin dari sikapnya yang berada dalam ruang lingkup yang dikenal dengan istilah Pi’ili, Qauli, Qalibi yang tentu sangat identik dengan ke-Gorontalo-an.

Dari performance Thariq Modanggu yang demikian, maka terdapat  3 pilar sebagai potensi,  yang termanifestasikan dari kepemimpinannya, yakni agama, ilmu dan budaya. Untuk memajukan daerah, komitmen agama dan religiusitas adalah prasyarat untuk melahirkan moralitas kepemimpinan yang massif. Kepemimpinan, salah satunya adalah berbicara tentang keteladanan dan itu hanya lahir dari komitmen beragama yang kuat.  

Demikian juga, daerah harus dibangun dengan ilmu, bukan dengan spekulasi apalagi rakyat dijadikan “kelinci percoban” untuk sebuah kebijakan, tapi kebijakan yang berbasis pada hasil kajian, analisis dan metodelogi kebijakan lainnya. Membangun masa depan daerah juga membutuhkan pendekatan budaya, terutama terkait dengan kearifan lokal. Karena sesungguhnya, Pembangunan masyarakat secara sederhana dapat dimaknai  sebagai pembangunan yang mengacu kepada kebutuhan masyarakat, maka salah satu instrumen penting adalah pemahaman terhadap kultur di masyarakat tersebut.

Itulah sedikitnya potensi kepemimpinan Thoriq Modanggu, yang sebetulnya sejak awal menjadi sumber optimisme dari tatatnan masyarakat rasional dan terdidik. Dari kelompok masyarakat yang rasionalm dan cerdas atau “mo’ulindtapo” inilah , prediksi bahwa Thariq Modanggu kelak menjadi orang nomor satu di Gorontalo Utara itu berawal. 

Meskipun terbilang sosok yang unik dan langka, tapi justru dengan keunikan dan kelangkaan itulah yang menjadi sumber kebanggaan, sekaligus mengandung potensi, yakni keunikan yang berpotensi membawa Gorontalo Utara menjadi daerah yang cerah nan ceria di masa depan. Semoga saja. (Ali Mobiliu).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here