POHUWATO (barometernewsgo.com)-Calon Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga merasa kehilangan dan berduka atas meninggalnya Herman Ahmad Harun mantan Camat Lemito yang menghembuskan nafas terakhir, Rabu 2 Oktober 2024.
Hal itu disampaikan Bupati Pohuwato yang tengah menjalani masa cuti itu saat melayat ke rumah duka mengikuti prosesi pemakaman almarhum Herman Ahmad Harun, Kamis (3/10).
Prosesi pemakaman almarhum yang juga mantan Camat Wonggarasi ini, berlangsung khidmat di Desa Wonggarasi Barat, Kecamatan Lemito, pada Kamis (3/10/2024).
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, upacara adat diawali dengan prosesi pemberian gelar adat oleh pemangku adat Kabupaten Pohuwato dan Kecamatan Lemito. Gelar adat ini merupakan bentuk penghormatan dari masyarakat setempat atas dedikasi almarhum selama menjabat sebagai pemimpin di 2 kecamatan, Wanggarasi dan Lemito.
Dalam suasana duka, Saipul A. Mbuinga, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Ia mengenang almarhum Herman Harun sebagai sosok pemimpin yang sangat berdedikasi dalam tugasnya dan memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan masyarakat Lemito.
“Almarhum Herman Harun adalah sosok pemimpin yang berdedikasi tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat Lemito. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam bagi kita semua, terutama masyarakat yang telah merasakan kontribusi nyata beliau dalam memajukan daerah ini,” ujar Saipul.
Acara duka tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Pohuwato, Iskandar Datau, sejumlah pejabat Pemerintah Daerah (Pemda), para camat, serta tokoh masyarakat termasuk Amin Haras, dan jajaran Pemerintah Kecamatan Lemito.
Kehadiran berbagai lapisan masyarakat dalam prosesi ini menunjukkan betapa almarhum sangat dihormati dan dicintai oleh masyarakat.
Setelah upacara adat, prosesi dilanjutkan dengan salat jenazah yang berlangsung di Masjid Al Amanah. Suasana haru terasa ketika seluruh hadirin mengantarkan almarhum menuju tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga di Desa Wonggarasi Barat.
Kepergian Herman Harun menyisakan duka mendalam bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Perjuangannya dalam memimpin dan memperjuangkan kepentingan masyarakat di dua kecamatan, Wanggarasi dan Lemito, akan selalu dikenang. Saipul Mbuinga menegaskan bahwa jasa-jasa almarhum akan menjadi teladan bagi pemimpin dan masyarakat setempat.
“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah almarhum, melapangkan kuburnya, dan menempatkannya di sisi terbaik-Nya. Kepada keluarga, semoga senantiasa diberi ketabahan dan kesabaran menghadapi ujian ini. Doa kita semua, terutama dari anak-anak, sangat dinantikan oleh almarhum,” tutup Saipul.
Dengan berakhirnya prosesi pemakaman ini, masyarakat Kecamatan Lemito dan Wanggarasi pun resmi melepas sosok yang telah berjasa besar dalam memajukan daerah tersebut.(**)