Prihatin, Prosesi Adat Gorontalo Sudah Mulai Mengalami Pergeseran, Ini Kata Al Amin Uduala

879
0

DPRD POHUWATO (barometernewsgo.com)-Ketua Panitia Khusus (Pansus) Lembaga Adat Kab. Pohuwato, Al Amin Uduala menyoroti prosesi adat yang sudah mulai mengalami pergeseran, terutama prosesi adat perayaan Maulid Nabi SAW yang sudah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Seperti halnya Tolangga, menurut Al Amin sudah tidak lagi menggunakan bambu kuning tapi telah diganti dengan medium Pipa yang dicat dengan warna kuning. Demikian pula dengan dengan makanannya, dulu disuguhkan makanan khas Gorontalo sekarang sudah menggunakan makanan saji.

Yang lebih memprihatinkan lagi kata Al Amin Uduala, tradisi perayaan Maulid Nabi yang diwarnai dengan suguhan Tolangga dan juga Toyopo sudah mulai hilang di tengah masyarakat. Kalaupun ada, namun medium yang digunakan sangat berbeda dengan apa yang diwariskan oleh leluhur Gorontalo, yakni diganti dengan loyang plastik atau ember plastik.

Tidak hanya prosesi adat dan tradisi perayaan Maulid Nabi, sistem peredatan dan tradisi warisan leluhur Gorontalo seperti Tumbilotohe juga sudah mulai mengalami pergeseran, yakni tidak lagi menggunakan padamala dan Alikusu beralih atau digantikan oleh lampu listrik yang warna-warni.

Begitu pula halnya dengan penggunaan Jaramba dan bambu kuning di pesta-pesta pernikahan atau kedukaan yang memiliki nilai filosofis kini sudah mulai hilang dan diganti dengan pipa besi yang dicat kuning atau bambu hijau yang dicat kuning.

Hal ini ungkap Al Amin harus menjadi perhatian serius agar ke depan budaya, sistem peredaran dan tradisi warisan leluhur Gorontalo yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal tetap lestari.

Sebagai orang Gorontalo yang sejak lahir hingga dewasa pernah menjalani prosesi adat khas Gorontalo, maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk tidak menjaga, memelihara dan melestarikan adat dan budaya Gorontalo tetap pada keasliannnya seperti yang dilakoni oleh para leluhur.

Hal itu penting agar predikat dan status Gorontalo sebagai salah satu dari 19 daerah adat di Indonesia tetap terjaga dan menjadi sumber kebanggaan masyarakat Gorontalo secara keseluruhan.

DPRD Kab.Pohuwato tandas Al Amin, telah menetapkan Perda tentang pelestarian adat dan budaya Gorontalo yang sejatinya menjadi landasan hukum bagi pihak eksekutif untuk terus menggalakkan pelestarian adat dan budaya leluhur Gorontalo, sesuai dengan instrumen adat yang diwariskan oleh para tetua Gorontalo.

Salah satu aspek yang patut dan segera dilakukan oleh pemerintah, yakni menggalakkan penanaman tanaman adat khas Gorontalo seperti pinang, bambu kuning, polohungo, termasuk makanan khas Gorontalo dan penganan khas Gorontalo seperti cucur, panada, sabongi, dumalo dan masih banyak lagi.

Menurutnya pemerintah seyogianya menseriusi persoalan ini ke dalam tataran implementasi secara konkrit agar adat dan budaya leluhur Gorontalo yang sarat dengan nila-nilai filosofis itu tetap lestari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here