Gorut Ceria : Maraknya Isu Bahwa Adat Atinggola tidak memperbolehkan Sosok gender atau perwakilan kaum hawa menjadi Bupati dan Wakil Bupati semakin mewabah di perbincangkan , bahkan Sudah menjadi trending topik dikalangan masyarakat. Informasi ini membuat beberapa tokoh adat Atinggola hingga pemudanya terpancing dan mengecam keras bagi pihak yang mencoba memainkan perannya dengan memporak porandakan persatuan dan kesatuan Masyarakat Atinggola. Isu semacam ini begitu murahan dan bernada Profokasi , olehnya para pemuka adat dengan segera merespon hal ini dan berharap masyarakat Gorut yang ada di kecamatan lain tak menggubris informasi yang sengaja di desain ini.
Ketua atau pimpinan adat kecamatan Atinggola ” Bate lo Atinggola Harto Pulumuduyo pada Awak media menyatakan bahwa isu itu tak benar , siapa saja bisa memimpin dan menjadi pemimpin juga menjadi Bupati dan Wabup. Demikian halnya dengan Kaum hawa jika ia berasal dari Atinggola atau lebih idealnya Berasal dari kerajaan Atinggola bisa dan di perbolehkan oleh adat . Hanya saja ada jalur adat yang tak bisa sepenuhnya di relasikan sebab kaum hawa atau Kaum adam berbeda cara To’opu lo Tauwa semisal Penguasa negeri penyambutan adatnya sangat berbeda dengan Biasanya
“Siapa bilang Kaum Hawa asal Atinggola tak bisa menjadi Bupati , bila ada persepsi demikian itu keliru . Yang di maksudkan oleh adat kerajaan Atinggola itu ” Tubo ” Penyembahan semesta yang di titik beratkan pada Bate atau kalangan adat harus berpedoman pada nilai nilai adat yang bersendikan syara dan Kitabullah ” ungkap Harto
Sebagai Pemuka Adat dan pimpinan Adat jika Novita Sunge terpilih sebagai Penguasa negeri Pastilah kami para adat akan menyambutnya dengan penuh gembira dan megah layaknya Putri Mahkota , namun ada satu titik yang tidak harus dilakukan menurut petunjuk adat ” tegas Harto
Di kalangan Pemuda Novita Sunge begitu Menggelegar dan sangat terterima , kecerdasan dan senyum manisnya hingga kepeduliannya pada sesama membuat ia begitu berkesan . Para pemuda bertekad akan memenangkan dirinya pada perhelatan pilkada 2024 nanti jika momen itu tiba
Pewarta: Miton Modanggu