GORUT CERIA (barometernewsgo.com)-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin membuka acara Workshop Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna).
Diselenggarakan oleh Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorut, kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Damhil UNG, Kota Gorontalo, Kamis (3/10) dan berlangsung hingga Minggu (06/10).
Workshop ini diikuti oleh seluruh Kapolsek dan Camat se-Gorut, 50 peserta lainnya, serta menghadirkan sejumlah narasumber.
Dalam laporan panitia disebutkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan bimtek mengenai metode penanggulangan pasca bencana, baik kepada pihak BPBD maupun para sukarelawan di setiap kecamatan, yang dilanjutkan dengan penyamaan persepsi sesuai kajian kebutuhan pasca bencana.
Sekda Ridwan saat diwawancarai menyampaikan, kegiatan ini akan menghasilkan satu dokumen yang akan dijadikan dasar sebagai program kegiatan BPBD Gorut.
“Misalnya kita mendapatkan anggaran dari pusat atau daerah, maka kita sudah siap menjalankan program kerja itu,” jelas Ridwan.
Ridwam juga mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorut saat ini tengah berusaha melakukan penanggulangan bencana itu secara cepat, khususnya pasca bencana.
Maka dari itu ia berharap, lima tahun kedepan seluruh desa se-Gorut menjadi Desa Tangguh Bencana.
“Saat ini di Gorut itu, sudah ada 15 Desa Tangguh Bencana. Harapan kami, lima tahun kedepan 123 desa itu sudah terbentuk menjadi Desa Tangguh Bencana. Sehingga saat terjadi bencana, seluruh desa sudah siap siaga dan cepat dalam menghadapi bencana,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Gorut Nurhadi Rahim berharap, seluruh peserta workshop bisa menjadi agen BPBD dalam terkait kebutuhan pasca bencana di Gorut.
“Kami harap setelah mengikuti workshop atau bimtek ini, para peserta menjadi agen kami (BPBD) untuk menyampaikan dan meneruskan ilmu apa saja yang diterima dalam bimtek ini kepada seluruh masyarakat terdekat di lingkungannya masing-masing,” ungkap Nurhadi.(MM/Adv)