KWANDANG (barometernewsgo.com)-Masyarakat kwandang dihebohkan dengan beredarnya video senam poco poco di halaman mesjid Agung Daerah Gorontalo Utara yang bertempat di desa Moluo kecamatan kwandang jum’at, (6/9).
Wanita berpakain baju olahraga itu terlhat sangat jelas sedang melakukan senam poco poco di depan halaman mesjid yang melibatkan semua pegawai puskes kecamatan kwandang dipimpin langsung oleh kepala puskesmas kwandang.
Dengan kejadian ini, Rudi Uno salah satu Tokoh masyarakat Kwandang sangat menyayangkan kegiatan senam Poco-poco diselenggarakan di halaman Mesjid, oleh karena itu mewakili masyarakat kwandang khususnya umat islam, agar kepala puskesmas kwandang segara meminta maaf pada ulama,Takmiruul,Tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah.
“Saya kira ini hanya khilaf, saya tahu ibu Yuliana orang baik dan berpendidikan tinggi, setiap manusia tidak luput dari kehilafan. untuk itu saya sarankan ibu secepat mungkin minta maaf pada ulama, Takmiruul, tokoh agama, tokoh masyarakat juga kepada pemerintah daerah atas kehilafan ini, supaya hal ini akan menjadi pembelajaran buat kita semua, dan ibu Yuliana sendiri bisa membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi dan akan lebih berhati-hati dalam mengambil satu kesimpulan, “ungkap Rudi Uno
Selain itu ditempat terpisah pihak Takmirul Mesjid Rano Tanaio saat dihubungi mengaku, tidak ada pembicaraan soal ijin senam dihalaman mesjid, Ia menjelaskan, “pihak puskesmas malam kamis menghubunginya hanya bertanya meminta ijin kalau mau pakai halaman mesjid untuk kegiatan, saya jawab ajukan ijin ke Pemda dalam hal ini Kesra, sebab kesra itu atasan kami “itu saja” setelah itu saya kembali dari kota hari jum’at, saya kaget suratnya sudah ada, namun suratnya hanya di antar dirumah tetangga saya bukan ke Kesra, “kata Rano menceritakan pada saat peminjaman halaman mesjid oleh pihak puskesmas.
Sementara itu melalui Kepala Puskesmas Kecamatan Kwandang Yuliana Mijar saat dihubungi membenarkan dan mengakui adanya senam poco- poco di halaman mesjid Agung.
“ya saya hadir saat kejadian itu. saya akui kami khilaf dan itu diluar dugaan dapat berbuah masalah, program kebugaran yang kami selenggarakan ini. awalnya, saya sarankan senam ini dilaksanakan di halaman pasar kwandang atau dilapangan Tariono kwandang, akan tetapi pihaknya mempertimbangkan pasien, sebab ada juga yang ikut senam, pegawai piket dinas pagi, sehingganya kami laksanakan senam poco poco itu dihalaman mesjid Agung, “jelas Yuliana.
Ditanya soal ijin, Ia mengatakan melalui stafnya meminta ijin kepada Tamkmirul Mesjid Agung. ”ya pihak kami sudah minta ijin pada Takmirul mesjid Agung pak Rano Tanaio.
Bahkan menurutnya, Ia sudah melakukan komunikasi lewat telpon kepada pihak Takmirul Mesjid melaui Pak Rano untuk meminjam halaman mesjid untuk dijadikan kegiatan, dan pak Rano setuju, makanya kegiatan ini dilaksanakan disitu.
“Saya hubungi Pak Rano, dan menjelaskan kalau mau pinjam halaman mesjid untuk senam jumat pagi, serta saya tanyakan bagaimana permintaan ijinnya, beliau sampaikan menyurat saja ke Takmirul mesjid, sampaikan tujuan kegiatanya apa, dan saya tanyakan Takmiratul mesjidnya dimana, untuk antar suratnya? beliau sampaikan antar ke rumah saja, setelah itu saya sms pak Rano untuk memastikan apakah di setujui atua tidak, dan pak Rano langsung meghubungi saya menyampaikan bahwa silakan digunakan, maka kami gunakan juga, “urai Yuliana.
Namun dengan kejian ini, kami sebagai penyelenggara meminta maaf dimedia sosial, diakuinya Ia khilaf karena semua ini diluar dugaannya dan minimnya pengetahuannya soal agama.
“Sekali lagi saya memohon maaf ke seluruh masayarakat Gorontalo Utara khususnya masyarakat Moluo dan ke Tamirul mesjid, saya menyesal telah melakukan hal ini, kedepan saya akan lebih berhati-hati lagi,”kata Yuliana dengan menyesal.(MM)